Kondisi beberapa wilayah di Indonesia saat ini sedang dilanda kemarau panjang ditambah dengan permasalahan cadangan air tanah yang terus menipis, membuat air menjadi barang yang langka. Menghadapi kondisi demikian, tentu para Bikerz harus tetap semangat dan tetap menjaga kondisi motornya untuk tetap fit digunakan. Nah bagaimana caranya menjaga kondisi sepeda motor para Bikerz tetap terlihat keren, enggak gampang rusak juga memiliki performa mesin yang lebih oke saat kemarau panjang ini ? Berikut adalah tips pemeliharaan sepeda motor dari motorplus yang membantu para Bikerz dalam memelihara sepeda motor kesayangannya.
1. Tiru Mandi Kucing. |
|
Namanya kemarau pastinya susah dapat air. Jangankan buat cuci motor, mau mandi aja harus mendahulukan kebutuhan air keperluan rumah tangga. Kalau sudah terpenuhi, mandi pun jadi lebih asyk! Setelah itu, baru mikira untuk motor yang juga harus tetap kinclong. Biar kelihatan resik, cuci motor bisa dilakukan secara sederhana. Misal, membersihkan debu di bodi menggunakan kemoceng. Selanjutnya, bisa tiru mandi ala kucing. Yakni, membersihkan atau membasahi bagian dianggap kotor.
“Kalau ada percikan lumpur, basahi sedikit lalu diseka pakai lap yang dapat menyerap air dan kotoran. Kalau mau lebih kinclong, semprotkan pengkilap,” saran Budiyanto, pemilik bengkel cuci motor Cemerlang di Jl. Akses UI, Depok. Khusus bagian mesin, kotoran debu campur pelumas harus disikat dulu pakai cairan khusus agar mudah rontok. |
2. Tetap Lumasi Rantai. |
|
Rantai termasuk komponen vital yang paling sering bergesek ketika motor diajak keliling. Apalagi kalau jalan yang biasa dilalu langganan melewati kawasan daerah tandus. Tebaran debu yang melekat dipercaya dapat mempercepat proses pengkikisan. Makanya biasakan servis atau bersihkan rantai dengan cairan khusus yang dapat mengangkat atau mengusir kerak debu serta melumasi rantai kembali. “Beli aja chain lube ukuran kecil dan taruh di dalam bagasi. Harganya murah dan sudah banyak dijual. Apalagi cairan ini mudah menguap,” imbuh Nurfaizin lagi. Tapi ingat, jangan pakai oli bekas atau oli baru untuk melumasi rantai. Sebab pelumas mesin justru mengikat kotoran dan bukan memisahkan. |
3. Pantau Tabung Reservoir. |
|
Selain cek oli, komponen pendingin air atau radiator yang menggunakan cairan di dalamnya pun tidak boleh luput dari pantauan. Sebab panas matahari yang begitu terik sangat mungkin memicu berkurangnya volume air yang ada di radiator. Maka tidak ada salahnya jika lebih sering memeriksanya. Untuk pemeriksaan, tidak perlu harus menguras air di dalamnya. “Sebagai langkah awal, cek dulu tabung reservoir atau tabung pengisi ulang yang terdapat di luar radiator. Biasanya sih ada dekat tutup radiator,” imbuh Koh An.
Jika volumenya ada di bawah ambang batas minimum, segera ditambahkan. Jangan lupa isi air radiator yang tepat dan selalu cek lampu indikator yang tampak di panel spidometer. Okay.., Bro! |
4. Seting dan Servis Karbu. |
|
Hujan yang masih enggan turun tidak hanya membuat pepohonan kering. Debu di daerah minus pepohonan pun sangat mudah terangkat dan bertebaran kemana-mana. Belum lagi jika suhu sekitar meningkat drastis. Performa mesin juga wajib dijaga dengan cara melakukan servis dan seting ulang karburator, yang temponya bisa lebih awal dari jadwal yang sudah ditentukan. Seperti contoh filter karbu yang sering dialiri udara sekitar. Lalu buat motor harian yang berada di daerah bersuhu tinggi macam di pinggiran pantai, bisa juga melakukan seting sekrup udara.
“Caranya ditutup 1 putaran balik dari standar (2½ atau ¼), agar bensin masuk lebih kaya atau basah,” papar Nurfaizin alias Nur, mekanik Sahabat Motor di Jl. Giring-Giring, Blok. R/31, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Tapi, kalau mesin sudah dimodifikasi dan memang suka atau biasa diajak ngebut-ngebutan, setel sekrup udara tidak cukup. Kata Nur, ukuran pilot-jet dan main-jet mesti disesuaikan agar mesin nggak gampang overheat akibat kepanasan. |
5. Cek Kondisi Oli. |
|
Panas yang begitu terik juga akan membuat segala macam cairan lebih gampang atau cepat menguap. Sudah seharusnya perhatian lebih juga diberikan pada cairan lain yang ada di motor kita. Dimulai dari oli dulu ya. “Pada motor 4-tak penguapan oli sudah merupakan hal yang lumrah alias biasa. Tapi, dengan panas yang begitu dahsyat seperti sekarang ini, proses penguapan bisa jadi akan lebih cepat lagi,” yakin Ko An, mekanik senior yang mangkal di bilangan Ciledug, Tangerang.
Karena itu mekanik ramah ini menganjurkan untuk lebih sering ngecek kondisi oli. Kondisi sekarang jangan berpatokan lagi pada masa ganti oli atau jarak tempuh yang katanya sampai 5.000 km. Sebaiknya lebih cepat. |