1. Ikatan Ionik
Ikatan ionik secara umum terjadi pada Logam terhadap non-Logam. Terjadi apabila atom logam mentransfer elektron ke atom non-logam dan menghasilkan tarik-menarik elektrostatik. Hal ini terjadi akibat perbedaan keelektronegatifan yang besar, atom logam bersifat elektropositif sedangkan atom non logam lebih elektronegatif. untk lebih mengenal ikatan ionik maka kita harus mengetahui pula tentang energi ionisasi dan afinitas elektron.
1.1 Energi Ionisasi
Energi ialah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron terluarnya. misalnya saja atom natrium memiliki energi ionisasi 495 kJ/mol . jadi untuk merubah Na menjadi Na+ kan dibutuhkan energi sebesar 495 kJ/mol. energi ionisasi ini lebih kecil pada logam karena bersifat elektropositif, Energi ionisasi yang kecil berarti suatu atom hanya memerlukan sedikit energi untuk melepaskan elektronnya dan mengakibatkan akan bermuatan positif. Hal itu yang sering kita jumpai pada logam. Untuk non logam sebaliknya
1.2 Afinitas Elektron
Afinitas elektron ini seperti kebalikan dari energi ionisasi, yaitu energi yang di dapat ketika atom menerima elektron. Semakin tinggi afinitas elektronnya maka atom akan lebih mudah menerima elektron.
2. Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen merupakan pemakaian bersama elektron oleh atom – atom. Berbeda dari ikatan ionik yang terjadi transfer elektron antar atom. pada ikatan Kovalen kita akan mengenal istilah momendipol.
Momen dipol terjadi karena pemakaian besama elektron tidak selalu secara merata. Momen dipol merupakan suatu perbedaan muatan pada kutub kutubnya. Perbedaan keelektronegatifan antara atom atom yang menjadi penyebab utamanya. Atom yang elektronegatif kuat menarik elekton dari aton yang elektronegatif lemah, karena itulah pada daerah yang elektronagatif tinggi menjadi kutub negatif. Senyawa dengan momen dipol seperti ini dapat kita katakan senyawa polar.
Pada gambar CH4, pemakaian elektron merata sehingga tak ada momen dipol sehingga senyawa tersebut non-polar
3. Ikatan Logam
Ikatan logam merupakan ikatan antara atom logam. Model yang diusulkan yaitu model lautan elektron. yaitu elektron valensi dari atom logam terdelokalisasi dan menarik seluruh kation logamnya, mengikat bersama.
Model ini dapat menjelaskan beberapa sifat logam seperti :
- Titik Lelehnya yang tinggi, atom atom logam tersebut walaupun diberikan energi tetap ditarik oleh elektron elektronnya sehingga teteap terikat
- Mudah dirubah bentuk, Lautan elektron akan menolak gaya tolak antara logam yang bermuatan positif
- Konduktor listrik dan panas, Elektronnya yang bergerak akan menyalurkan listrik dan panas yang diterima oleh senyawa.
Sumber : BisaKimia.com