Spesies ganggang coklat yang hidup di Indonesia memiliki potensi untuk mengobati kanker.
Turbinaria decurrens |
Demikian
hasil bioprospeksi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan
Produk dan Bioteknologi (BBRP2B) Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) baru-baru ini.
Jenis ganggang coklat yang berpotensi mengobat kanker tersebut adalah Turbinaria decurrens.
Lewat pengujian, peneliti dari kedua lembaga tersebut mengetahui bahwa
Turbinaria decurrens mampu membunuh sel tumor mulut rahim.
hasil bioprospeksi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan
Produk dan Bioteknologi (BBRP2B) Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) baru-baru ini.
Jenis ganggang coklat yang berpotensi mengobat kanker tersebut adalah Turbinaria decurrens.
Lewat pengujian, peneliti dari kedua lembaga tersebut mengetahui bahwa
Turbinaria decurrens mampu membunuh sel tumor mulut rahim.
Laporan
bahwa golongan ganggang atau rumput laut bisa mengobati ini sel kanker
bukan pertama kalinya. Sebelumnya, ganggang merah jenis Rhodymenia
palmata dan ganggang hijau jenis Ulva fasciata juga dilaporkan bisa
membunuh sel tumor payudara.
"Rumput laut kaya akan senyawa
flavonoids yang banyak dilaporkan mempunyai efek sebagai antitumor,"
kata Nurrahmi Dewi Fajarningsih, salah satu peneliti yang terlibat riset
ini.
Adanya fakta ini menunjukkan bahwa ganggang kaya manfaat.
Pemanfaatannya kini harus diperluas, tak sebatas sebagai sumber karigin
saja. Indonesia bisa mengelola ganggang sebagai sumber daya alam hayati
bahan baku obat-obatan.
"Kalau kita berhasil menciptakan
industri obat-obatan berbasis rumput laut, hasilnya bisa 5-6 kali lebih
besar daripada nilai hasil budidaya ikan di Indonesia setahun," Kepala
Badan Litbang Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rizald M. Rompas.
SUmber : kompas.com