• Breaking News

    Panduan dan Tutorial Lengkap serta Materi Pelajaran di Mulyono Blog. Konten Terlengkap dan Terpercaya

    Rabu, 12 Oktober 2011

    Pengoperasian Kolom Kromatografi

    Dengan mempertimbangkan efek temperatur dan tekanan dalam kromatografi gas,maka lebih digunakan volume retensi daripada waktu retensi.
    Volume Retensi dan Volume Retensi spesifik Vg
    Hubungan antara waktu retensi dan volume retensi adalah :

    VR = tR F
    dimana : VR = volume retensi
    tR = waktu retensi
    Fc= aliran gas dari kolom keluar
    Laju aliran Fc ini yang normalnya ada ke atmosfer diberikan oleh persamaan

    dimana :
    Fc= Aliran gas
    Fm= aliran yang terukur
    P= tekanan pada akhir kolom
    P H2O = Tekanan uap air
    T c = Temperatur kolom dalam oK
    T a = Temperatur ruangan dalam oK
    Hubungan antara volume retensi dan waktu retensi yang diikuti oleh persamaan tersebut maka :
    Volume gas yang terhambat Vm = Tm Fc
    Volume retensi yang disesuaikan
    V’ R = VR – VM
    = Fc (tR –tM)
    Koreksi untuk Tekanan dalam Kolom
    Dalam sistem yang mengalir dimana fluida adalah kepadatan tekanan yang dimampatkan dan kecepatannya akan berbeda pada tiap-tiaptitik pada kolom. Aliran gas pembawa jika diukur pada bagian akhir kolom, nilainya harus disesuaikan dengan tekanan rata-rata dalam kolom dengan mengaplikasikan faktor kompresibilitas, j :

    dimana : Pi dan Po adalah masukan absolut (i) dan tekanan
    keluaran (o) dari gas pembawa.
    Demikian juga untuk kecepatan gas harus di sesuaikan pada kondisi rata-rata.
    Gabungan dari compresibility menaikan volume retensi terkoreksi Vo :

    Volume Retensi Netto
    Volume retensi netto adalah di dapat dari volume retensi disesuaikan

    Volume Retensi Spesifik Vg
    Volume retensi spesifik Vg adalah hubungan dasar antara kromatografi gas dan pertimbangan efek daro temperatur dan berat fase diam pada volume netto VN. Jumlah ini tidak tergantung pada peralatan dan merupakan volume retensi terkoreksi pada 0oC per gram fase diam.

    dimana :
    WL = berat fase diam (cair)
    T= temperatur absolut gas pembawa dalam oK
    VN = volume retensi nett
    Hubungan antara Vg dan Faktor Kapasitas k’

    Volume Retensi Spesifik dan konstanta partisi, K

    Vg tergantung pada temperatur, koefisien partisi dan densitas fase diam.