• Breaking News

    Panduan dan Tutorial Lengkap serta Materi Pelajaran di Mulyono Blog. Konten Terlengkap dan Terpercaya

    Rabu, 12 Oktober 2011

    Indeks Retensi

    Dengan mengambil hubungan antara sederetan senyawa homologi bahwa logaritma waktu retensi yang disesuaikan (log t’R) dalam kolom yang diberikan pada temperatur yang telah ditetapkan (isotermal) adalah linier, maka Kovats dapat menyatakan semua senyawa tanpa memandang sifat kimianya seolah-olah sebagai n-paraffin. Skala arbitary 100 unit di pakai sebagai perbedaan antara dua paraffin yang berbeda satu nomor karbon. Paraffin heksana, heptana, oktana dan nonana dengan jumlah karbon 6, 7, 8,dan 9 beturut-turut dialokasikan pada nilai 600, 700, 800 dan 900 pada Retention Index System (Gambar 18.9.)


    Gambar 18.9. Hubungan indeks retensi (I) terhadap waktu retensi (tR)
    Sekarang benzena dialirkan pada kolom diatas maka logaritma dari waktu retensi yang disesuaikan = 13,8 sehingga benzene ekuivalen pada paraffin dengan karbon 6,5 dan Index I = 650.
    Perhitungan Indeks Retensi
    Indeks suatu senyawa dapat dihitung . Untuk menghitung Indeks suatu senyawa, maka senyawa tersebut harus terletak di antara dua paraffin yang dipisahkan oleh satu jumlah karbon. Waktu retensi yang disesuaikan dari senyawa tersebut dan dua standar paraffin harus ditentukan.
    Untuk kolom yang dioperasikan secara isotermal

    dimana :
    I= Indeks Retensi
    X= Senyawa yang dipilih
    Z= alkana normal (n-paraffin) dengan jumlah karbon Z yang muncul sebelum X
    Z + 1 = alkana normal (n-paraffin) dengan jumlah karbon Z + 1 yang muncul setelah X
    Daftar dibawah adalah perhitungan Indeks Retensi, I untuk butan-2-on dengan menggunakan waktu retensi yang diukur dalam mm dari perekam tabel pada kecepatan konstan.

    Pengaruh Temperatur pada Indeks retensi (I)
    Ketergantungan temperatur Retention Index adalah fungsi hiperbolik yang dideskripsikan sebagai :

    dimana :
    I (T) =Indeks Retensi pada temperatur
    T =Temeperatur dalam oK
    A, B, C =Konstanta ditentukan secara eksperimental
    Hubungan tersebut dapat berupa garis lurus (linear), bagian dari substansi polaritas rendah pada fase diam non-polar.
    Kondisi Temperatur Terprogram
    Di bawah kondisi temperatur terprogram, perkiraan hubungan linear antar temperatur elution dan jumlah karbonnya :
    • temperatur kolom awal adalah rendah.
    • dipertimbangkan hanya pada jumlah karbon yang relatif terbatas Dibawah kondisi tersebut maka :

    Kesalahan dari persamaan diatas terutama muncul dari pengaruh perubahan suhu pada instrumen, aliran gas pembawa, dan ketidaktepatan pengukuran waktu retensi dan umur kolom.
    Hubungan Indeks Retensi vs Temperatur Kolom
    Untuk fase cair yang telah diberikan plot Retention Indeks vs temperatur kolom dapat dipertimbangkan berupa garis lurus. Setiap senyawa untuk fase tertentu akan memiliki hubungan yang berbeda sesuai kemiringan dan nilai indeks. Hal ini dapat digunakan untuk memperkirakan nilai indeks pada temperatur yang berbeda dan dapat menjadi alat (penolong) dalam teknik pergeseran puncak dalam indentifikasi kualitatif.

    Gambar 18.10. Hubungan Indeks Retensi vs Temperatur Kolom
    Penggunaan Sistim Indeks Retensi
    Indeks Retensi sangat bagus untuk menjawab pertanyaan :
    1. Apakah suatu kolom A dapat memisahkan komponen-komponen yang dimaksud?
    2. Dengan tersedianya beberapa kolom, kolom manakah yang akan bekerja paling baik ?
    3. Tampilan senyawa A, B, C, D pada kolom tertentu.
    4. Identitas dari puncak tak dikenal ASTM = Special Publication AMD-25A.
    O.E. Schupp and J.S. Lewis (editors). Compilation of Gas Chromato-graphic Data

    ASTM Special Publication AMD-25A. ASTM Philadelphia, USA
    Tidak ada petunjuk pemecahan dalam indeks retensi. Indeks bergantung pada senyawa (analit), temperatur dan fase diam.
    Contoh Kerja : Penggunaan Indeks Retensi Kovats
    Acuan pada Index Data :
    ASTM Gas Chromatographic Data Compilation
    Catalog AMD 25A (1967)
    Catalog AMD 25A S-1 (1971)

    Terdapatempat fase cair yang tersedia di laboratorium
    SE-30 non-polar silicone
    Apiezon L non-polar hydrocarbon
    QF-1 polar fluorinated silicone
    Carbowax 20M polar polyether
    Harga Retention Index (1200C) ASTM Reference

    HASIL
    Satu puncak tampak menggunakan SE-30
    Dua puncak tampak menggunakan Apiezon L
    Empat puncak tampak tidak terpisah dengan baik dengan
    menggunakan QF-1
    Empat puncak tampak terpisah dengan baik dengan menggunakan
    Carbowax 20M