• Breaking News

    Panduan dan Tutorial Lengkap serta Materi Pelajaran di Mulyono Blog. Konten Terlengkap dan Terpercaya

    Sabtu, 04 Juni 2011

    Bab 2 MKM Konstanta Elastisitas

    Bab 2 Konstanta Elastisitas

    Dari eksperimen ditemukan bahwa regangan aksial yang terjadi pada sebuah benda
    selalu diikuti regangan dengan tanda yang berlawanan pada bagian lain yang tegak
    lurus terhadapnya. Secara umum, terdapat dua jenis regangan pada benda jika benda
    tersebut mengalami tegangan:
    1. Regangan primer atau linier.
    2. Regangan sekunder atau lateral.

    2.1 Regangan Primer atau Linier



            Gambar 2.1: Regangan linier dan lateral

    Misalkan sebuah batang mengalami gaya tarik, seperti ditunjukkan oleh gambar 2.1(a).
    Jika l = Panjang batang
    d = Diameter batang
    P = Gaya tarik yang bekerja pada batang
    δl = Peningkatan panjang batang karena gaya tarik.
    Deformasi batang per satuan panjang pada arah gaya, yaitu, δl/l di kenal dengan regangan
    primer atau linier.

    2.2 Regangan Sekunder atau Lateral

    Ketika sebuah batang mengalami pertambahan panjang sebesar δl searah gaya tarik
    yang bekerja padanya, pada saat yang bersamaan terjadi penurunan diameter dari d ke
    (d - δd), seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2.1(b). Dengan cara yang sama, jika
    batang mendapat gaya tekan, panjang batang akan menurun sebesar δl yang diikuti
    oleh peningkatan diameter dari d ke (d - δd).
    Jadi jelas bahwa setiap tegangan langsung selalu diikuti oleh regangan pada arah
    tegangan dan regangan dengan tanda yang berlawanan pada arah yang tegak lurus terhadap
    tegangan tersebut. Regangan yang tegak lurus terhadap tegangan yang bekerja
    ini disebut dengan regangan sekunder atau lateral.
     

    2.3 Rasio Poisson

    Dari eksperimen ditemukan bahwa jika sebuah benda mengalami tegangan pada daerah
    elastisnya, regangan lateral mempunyai rasio konstan terhadap regangan linier. Secara
    matematik:
                    
    Konstanta ini dikenal dengan Rasio Poisson, dan dilambangkan dengan 1/m atau
    µ. Secara matematik:
                                    
                                 
    Contoh soal 2.1.
    Sebuah batang yang terbuat dari baja dengan panjang 2 m, lebar
    40 mm dan tebal 20 mm mendapat tarikan searah aksial sebesar 160 kN pada arah
    panjangnya. Carilah perubahan panjang, lebar dan ketebalan batang. Diketahui E =
    200 GPa dan rasio Poisson = 0,3.


    2.4 Regangan Volumetrik

    Jika sebuah benda mendapatkan gaya, maka benda tersebut akan mengalami perubahan
    dimensi. Perubahan dimensi sebuah benda akan menyebabkan perubahan volumenya.
    Rasio perubahan volume terhadap volume awal disebut dengan regangan volumetrik.
    Secara matematik, regangan volumetrik:

    Walaupun ada berbagai cara gaya bekerja pada benda, kondisi berikut perlu untuk
    mengetahui regangan volumetrik pada suatu benda:
    1. Benda persegi empat mendapat sebuah gaya aksial.
    2. Benda persegi empat mendapat tiga gaya yang saling tegak lurus.



    2.4.1 Regangan Volumetrik Benda Persegi Empat Yang Mendapat Gaya Aksial

    Misalkan sebuah batang dengan penampang persegi panjang, mendapat gaya tarik aksial,
    seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2.2.
    Misalkan  :
                        P = Beban atau gaya tarik yang bekerja pada benda
                         l = Panjang benda
                        b = Lebar batang
                         t = Tebal batang
                        E = Modulus Elastisitas
                    1/ m = Rasio Poisson
    Kita tahu bahwa perubahan panjang:



    2.4. REGANGAN VOLUMETRIK

    lebar akhir (tanda negatif karena kompresi):
                                                                       = b − δb
    dan panjang akhir (tanda negatif karena kompresi):
                                                                       = t − δt
    Kita tahu bahwa volume awal benda:
                                                            V = l.b.t
    dan volume akhir:



    Catatan: Rumus di atas berlaku juga untuk gaya tekan.

    Contoh soal 2.2.
    Sebuah batang yang terbuat dari baja dengan panjang 2 m, lebar
    20 mm dan tebal 15 mm mendapat beban tarik sebesar 30 kN. Carilah peningkatan
    volume, jika rasio Poisson = 0,25 dan modulus Young = 200 GPa.





                     












    2.4. REGANGAN VOLUMETRIK


    Regangan pada ketiga arah bisa dicari dengan prinsip superposisi, yaitu dengan
    menambahkan secara aljabar regangan di setiap arah karena setiap tegangan individu.
    Untuk ketiga tegangan tarik yang ditunjukkan oleh Gambar 2.3 (dengan memakai tanda
    positif sebagai regangan tarik dan negatif sebagai regangan tekan), regangan resultan
    pada arah x-x:

    Contoh soal 2.3. Sebuah batang dengan panjang 500 mm dan penampang 100
    mm × 50 mm menerima gaya-gaya seperti gambar 2.4. Berapakah perubahan volume
    batang? Ambil modulus elastisitas untuk material batang 200 GPa dan rasio Poisson
    0,25.




    Kita juga tahu bahwa regangan resultan pada arah x-x, dengan mempertimbangkan
    tarikan adalah positif dan kompresi adalah negatif adalah:



    2.5 Modulus Bulk

    Jika sebuah benda mendapat tiga tegangan yang saling tegak lurus, dengan besaran
    yang sama, rasio tegangan langsung terhadap regangan volumetrik disebut sebagai modulus
    bulk, dilambangkan dengan K. Secara matematik:

    maaf Posting di batasi oleh server untuk lanjutan text/posting ini bisa anda  klik Next