Hukum Tegangan Kirchhoff
Jika kita melakukan pengukuran menggunakan pengukur tegangan antara titik ‘1’ dan titik ‘4’, dimana probe merah berada pada titik ‘1’ dan probe hitam berada pada titik ‘4’, pengukur tegangan menunjukkan tegangan sebesar 12V yang berarti bahwa tegangan ini bernilai positif (+). Ingat polaritas pada hukum Kirchhoff sangat penting dan sangat mempengaruhi hasil akhir analisa pada suatu rangkaian elektronika.

V1-4 = 12V
V2-1 = -10,6V
V3-2 = - 0,13V
V4-3 = - 1,27V
Hasil di atas kemudian kita jumlahkan secara aljabar sehingga didapatkanV2-1 = -10,6V
V3-2 = - 0,13V
V4-3 = - 1,27V
12 + (-10,6) + (-0,13) + (-1,27) = 0V
Dari hasil pengukuran dan penjumlahan aljabar di atas, dapat tarik kesimpulan bahwa:“Penjumlahan Aljabar Pada Semua Tegangan Dalam Suatu Loop Akan Sama Dengan Nol (0)”
atau lebih dikenal sebagai "Hukum Tegangan Kirchhoff".Hukum Arus Kirchhoff
Untuk mengetahui dan menganalisa bagaimana hukum arus Kirchhoff berlaku pada suatu rangkaian perhatikan gambar rangkaian resistor paralel berikut ini.



Untuk titik percabangan ‘2’
- I1-2 = I2-3 + IR1
- 1,112A = 1,1A + 0,012A
- 1,112A -1,1A - 0,012A = 0
- I2-3 = I3-4 + IR2
- 1,1A = 0,1A + 1A
- 1,1A - 0,1A - 1A = 0
“Penjumlahan aljabar antara jumlah arus yang masuk titik percabangan dengan jumlah arus yang meninggalkan titik percabangan harus sama dengan Nol (0)”
atau dengan kata lain“Jumlah arus yang masuk titik percabangan sama dengan jumlah arus yang meninggalkan titik percabangan”