• Breaking News

    Panduan dan Tutorial Lengkap serta Materi Pelajaran di Mulyono Blog. Konten Terlengkap dan Terpercaya

    Kamis, 20 Januari 2011

    Globalisasi adalah sebuah istilah
    yang memiliki hubungan dengan
    peningkatan keterkaitan dan
    ketergantungan antarbangsa
    dan antarmanusia di seluruh
    dunia dunia melalui perdagangan,
    investasi, perjalanan, budaya
    populer, dan bentuk-bentuk
    interaksi yang lain sehingga
    batas-batas suatu negara
    menjadi semakin sempit.
    Globalisasi adalah suatu proses
    di mana antarindividu,
    antarkelompok, dan antarnegara
    saling berinteraksi, bergantung,
    terkait, dan mempengaruhi satu
    sama lain yang melintasi batas
    negara
    Dalam banyak hal, globalisasi
    mempunyai banyak karakteristik
    yang sama dengan
    internasionalisasi sehingga kedua
    istilah ini sering dipertukarkan.
    Sebagian pihak sering
    menggunakan istilah globalisasi
    yang dikaitkan dengan
    berkurangnya peran negara
    atau batas-batas negara.
    Pengertian
    Menurut asal katanya, kata
    "globalisasi" diambil dari kata
    global, yang maknanya ialah
    universal. Achmad Suparman
    menyatakan Globalisasi adalah
    suatu proses menjadikan sesuatu
    (benda atau perilaku) sebagai ciri
    dari setiap individu di dunia ini
    tanpa dibatasi oleh wilayah
    Globalisasi belum memiliki definisi
    yang mapan, kecuali sekedar
    definisi kerja (working definition),
    sehingga bergantung dari sisi
    mana orang melihatnya. Ada
    yang memandangnya sebagai
    suatu proses sosial, atau proses
    sejarah, atau proses alamiah
    yang akan membawa seluruh
    bangsa dan negara di dunia
    makin terikat satu sama lain,
    mewujudkan satu tatanan
    kehidupan baru atau kesatuan
    ko-eksistensi dengan
    menyingkirkan batas-batas
    geografis, ekonomi dan budaya
    masyarakat.
    Di sisi lain, ada yang melihat
    globalisasi sebagai sebuah proyek
    yang diusung oleh negara-
    negara adikuasa, sehingga bisa
    saja orang memiliki pandangan
    negatif atau curiga terhadapnya.
    Dari sudut pandang ini, globalisasi
    tidak lain adalah kapitalisme
    dalam bentuk yang paling
    mutakhir. Negara-negara yang
    kuat dan kaya praktis akan
    mengendalikan ekonomi dunia
    dan negara-negara kecil makin
    tidak berdaya karena tidak
    mampu bersaing. Sebab,
    globalisasi cenderung
    berpengaruh besar terhadap
    perekonomian dunia, bahkan
    berpengaruh terhadap bidang-
    bidang lain seperti budaya dan
    agama. Theodore Levitte
    merupakan orang yang pertama
    kali menggunakan istilah
    Globalisasi pada tahun 1985.
    Scholte melihat bahwa ada
    beberapa definisi yang
    dimaksudkan orang dengan
    globalisasi:
    Internasionalisasi: Globalisasi
    diartikan sebagai
    meningkatnya hubungan
    internasional. Dalam hal ini
    masing-masing negara tetap
    mempertahankan identitasnya
    masing-masing, namun menjadi
    semakin tergantung satu
    sama lain.
    Liberalisasi: Globalisasi juga
    diartikan dengan semakin
    diturunkankan batas antar
    negara, misalnya hambatan
    tarif ekspor impor, lalu lintas
    devisa, maupun migrasi.
    Universalisasi: Globalisasi juga
    digambarkan sebagai semakin
    tersebarnya hal material
    maupun imaterial ke seluruh
    dunia. Pengalaman di satu
    lokalitas dapat menjadi
    pengalaman seluruh dunia.
    Westernisasi: Westernisasi
    adalah salah satu bentuk dari
    universalisasi dengan semakin
    menyebarnya pikiran dan
    budaya dari barat sehingga
    mengglobal.
    Hubungan transplanetari dan
    suprateritorialitas: Arti kelima
    ini berbeda dengan keempat
    definisi di atas. Pada empat
    definisi pertama, masing-
    masing negara masih
    mempertahankan status
    ontologinya. Pada pengertian
    yang kelima, dunia global
    memiliki status ontologi
    sendiri, bukan sekadar
    gabungan negara-negara.
    Ciri globalisasi
    Berikut ini beberapa ciri yang
    menandakan semakin
    berkembangnya fenomena
    globalisasi di dunia.
    Hilir mudiknya kapal-kapal
    pengangkut barang antarnegara
    menunjukkan keterkaitan
    antarmanusia di seluruh dunia
    Perubahan dalam Konstantin
    ruang dan waktu.
    Perkembangan barang-barang
    seperti telepon genggam,
    televisi satelit, dan internet
    menunjukkan bahwa
    komunikasi global terjadi
    demikian cepatnya, sementara
    melalui pergerakan massa
    semacam turisme
    memungkinkan kita
    merasakan banyak hal dari
    budaya yang berbeda.
    Pasar dan produksi ekonomi di
    negara-negara yang berbeda
    menjadi saling bergantung
    sebagai akibat dari
    pertumbuhan perdagangan
    internasional, peningkatan
    pengaruh perusahaan
    multinasional, dan dominasi
    organisasi semacam World
    Trade Organization (WTO).
    Peningkatan interaksi kultural
    melalui perkembangan media
    massa (terutama televisi, film,
    musik, dan transmisi berita
    dan olah raga internasional).
    saat ini, kita dapat
    mengonsumsi dan mengalami
    gagasan dan pengalaman baru
    mengenai hal-hal yang
    melintasi beraneka ragam
    budaya, misalnya dalam bidang
    fashion, literatur, dan
    makanan.
    Meningkatnya masalah
    bersama, misalnya pada
    bidang lingkungan hidup, krisis
    multinasional, inflasi regional
    dan lain-lain.
    Kennedy dan Cohen
    menyimpulkan bahwa
    transformasi ini telah membawa
    kita pada globalisme, sebuah
    kesadaran dan pemahaman baru
    bahwa dunia adalah satu.
    Giddens menegaskan bahwa
    kebanyakan dari kita sadar
    bahwa sebenarnya diri kita turut
    ambil bagian dalam sebuah dunia
    yang harus berubah tanpa
    terkendali yang ditandai dengan
    selera dan rasa ketertarikan
    akan hal sama, perubahan dan
    ketidakpastian, serta kenyataan
    yang mungkin terjadi. Sejalan
    dengan itu, Peter Drucker
    menyebutkan globalisasi sebagai
    zaman transformasi sosial.
    Teori globalisasi
    Cochrane dan Pain
    menegaskan bahwa dalam
    kaitannya dengan globalisasi,
    terdapat tiga posisi teoritis yang
    dapat dilihat, yaitu:
    Para globalis percaya bahwa
    globalisasi adalah sebuah
    kenyataan yang memiliki
    konsekuensi nyata terhadap
    bagaimana orang dan lembaga
    di seluruh dunia berjalan.
    Mereka percaya bahwa
    negara-negara dan
    kebudayaan lokal akan hilang
    diterpa kebudayaan dan
    ekonomi global yang homogen.
    meskipun demikian, para
    globalis tidak memiliki
    pendapat sama mengenai
    konsekuensi terhadap proses
    tersebut.
    Para globalis positif
    dan optimistis
    menanggapi dengan
    baik perkembangan
    semacam itu dan
    menyatakan bahwa
    globalisasi akan
    menghasilkan
    masyarakat dunia
    yang toleran dan
    bertanggung jawab.
    Para globalis
    pesimis berpendapat
    bahwa globalisasi
    adalah sebuah
    fenomena negatif
    karena hal tersebut
    sebenarnya adalah
    bentuk penjajahan
    barat (terutama
    Amerika Serikat) yang
    memaksa sejumlah
    bentuk budaya dan
    konsumsi yang
    homogen dan terlihat
    sebagai sesuatu yang
    benar dipermukaan.
    Beberapa dari mereka
    kemudian membentuk
    kelompok untuk
    menentang globalisasi
    ( antiglobalisasi).
    Para tradisionalis tidak
    percaya bahwa globalisasi
    tengah terjadi. Mereka
    berpendapat bahwa fenomena
    ini adalah sebuah mitos
    semata atau, jika memang
    ada, terlalu dibesar-besarkan.
    Mereka merujuk bahwa
    kapitalisme telah menjadi
    sebuah fenomena
    internasional selama ratusan
    tahun. Apa yang tengah kita
    alami saat ini hanyalah
    merupakan tahap lanjutan,
    atau evolusi, dari produksi
    dan perdagangan kapital.
    Para transformasionalis
    berada di antara para globalis
    dan tradisionalis. Mereka
    setuju bahwa pengaruh
    globalisasi telah sangat
    dilebih-lebihkan oleh para
    globalis. Namun, mereka juga
    berpendapat bahwa sangat
    bodoh jika kita menyangkal
    keberadaan konsep ini. Posisi
    teoritis ini berpendapat
    bahwa globalisasi seharusnya
    dipahami sebagai
    "seperangkat hubungan yang
    saling berkaitan dengan murni
    melalui sebuah kekuatan,
    yang sebagian besar tidak
    terjadi secara langsung".
    Mereka menyatakan bahwa
    proses ini bisa dibalik,
    terutama ketika hal tersebut
    negatif atau, setidaknya,
    dapat dikendalikan.
    Sejarah globalisasi
    Banyak sejarawan yang
    menyebut globalisasi sebagai
    fenomena di abad ke-20 ini yang
    dihubungkan dengan bangkitnya
    ekonomi internasional. Padahal
    interaksi dan globalisasi dalam
    hubungan antarbangsa di dunia
    telah ada sejak berabad-abad
    yang lalu. Bila ditelusuri, benih-
    benih globalisasi telah tumbuh
    ketika manusia mulai mengenal
    perdagangan antarnegeri sekitar
    tahun 1000 dan 1500 M. Saat
    itu, para pedagang dari Tiongkok
    dan India mulai menelusuri negeri
    lain baik melalui jalan darat
    (seperti misalnya jalur sutera)
    maupun jalan laut untuk
    berdagang. Berkas:Mcdonalds
    oslo 2.jpg Fenomena
    berkembangnya perusahaan
    McDonald di seluroh pelosok
    dunia menunjukkan telah
    terjadinya globalisasi.
    Fase selanjutnya ditandai dengan
    dominasi perdagangan kaum
    muslim di Asia dan Afrika. Kaum
    muslim membentuk jaringan
    perdagangan yang antara lain
    meliputi Jepang, Tiongkok,
    Vietnam, Indonesia, Malaka, India,
    Persia, pantai Afrika Timur, Laut
    Tengah, Venesia, dan Genoa. Di
    samping membentuk jaringan
    dagang, kaum pedagang muslim
    juga menyebarkan nilai-nilai
    agamanya, nama-nama, abjad,
    arsitek, nilai sosial dan budaya
    Arab ke warga dunia.
    Fase selanjutnya ditandai dengan
    eksplorasi dunia secara besar-
    besaran oleh bangsa Eropa.
    Spanyol, Portugis, Inggris, dan
    Belanda adalah pelopor-pelopor
    eksplorasi ini. Hal ini didukung
    pula dengan terjadinya revolusi
    industri yang meningkatkan
    keterkaitan antarbangsa dunia.
    berbagai teknologi mulai
    ditemukan dan menjadi dasar
    perkembangan teknologi saat ini,
    seperti komputer dan internet.
    Pada saat itu, berkembang pula
    kolonialisasi di dunia yang
    membawa pengaruh besar
    terhadap difusi kebudayaan di
    dunia.
    Semakin berkembangnya industri
    dan kebutuhan akan bahan baku
    serta pasar juga memunculkan
    berbagai perusahaan
    multinasional di dunia. Di Indinesia
    misalnya, sejak politik pintu
    terbuka, perusahaan-
    perusahaan Eropa membuka
    berbagai cabangnya di Indonesia.
    Freeport dan Exxon dari Amerika
    Serikat, Unilever dari Belanda,
    British Petroleum dari Inggris
    adalah beberapa contohnya.
    Perusahaan multinasional seperti
    ini tetap menjadi ikon globalisasi
    hingga saat ini.
    Fase selanjutnya terus berjalan
    dan mendapat momentumnya
    ketika perang dingin berakhir
    dan komunisme di dunia runtuh.
    Runtuhnya komunisme seakan
    memberi pembenaran bahwa
    kapitalisme adalah jalan terbaik
    dalam mewujudkan
    kesejahteraan dunia.
    Implikasinya, negara negara di
    dunia mulai menyediakan diri
    sebagai pasar yang bebas. Hal ini
    didukung pula dengan
    perkembangan teknologi
    komunikasi dan transportasi.
    Alhasil, sekat-sekat antarnegara
    pun mulai kabur.]]
    Reaksi masyarakat
    Gerakan pro-globalisasi
    Pendukung globalisasi (sering
    juga disebut dengan pro-
    globalisasi) menganggap bahwa
    globalisasi dapat meningkatkan
    kesejahteraan dan kemakmuran
    ekonomi masyarakat dunia.
    Mereka berpijak pada teori
    keunggulan komparatif yang
    dicetuskan oleh David Ricardo.
    Teori ini menyatakan bahwa
    suatu negara dengan negara lain
    saling bergantung dan dapat
    saling menguntungkan satu sama
    lainnya, dan salah satu
    bentuknya adalah
    ketergantungan dalam bidang
    ekonomi. Kedua negara dapat
    melakukan transaksi pertukaran
    sesuai dengan keunggulan
    komparatif yang dimilikinya.
    Misalnya, Jepang memiliki
    keunggulan komparatif pada
    produk kamera digital (mampu
    mencetak lebih efesien dan
    bermutu tinggi) sementara
    Indonesia memiliki keunggulan
    komparatif pada produk kainnya.
    Dengan teori ini, Jepang
    dianjurkan untuk menghentikan
    produksi kainnya dan
    mengalihkan faktor-faktor
    produksinya untuk
    memaksimalkan produksi kamera
    digital, lalu menutupi kekurangan
    penawaran kain dengan
    membelinya dari Indonesia, begitu
    juga sebaliknya.
    Salah satu penghambat utama
    terjadinya kerjasama diatas
    adalah adanya larangan-larangan
    dan kebijakan proteksi dari
    pemerintah suatu negara. Di satu
    sisi, kebijakan ini dapat
    melindungi produksi dalam negeri,
    namun di sisi lain, hal ini akan
    meningkatkan biaya produksi
    barang impor sehingga sulit
    menembus pasar negara yang
    dituju. Para pro-globalisme tidak
    setuju akan adanya proteksi dan
    larangan tersebut, mereka
    menginginkan dilakukannya
    kebijakan perdagangan bebas
    sehingga harga barang-barang
    dapat ditekan, akibatnya
    permintaan akan meningkat.
    Karena permintaan meningkat,
    kemakmuran akan meningkat
    dan begitu seterusnya.
    Beberapa kelompok pro-
    globalisme juga mengkritik Bank
    Dunia dan IMF, mereka
    berpendapat bahwa kedua
    badan tersebut hanya
    mengontrol dan mengalirkan
    dana kepada suatu negara,
    bukan kepada suatu koperasi
    atau perusahaan. Sebagai
    hasilnya, banyak pinjaman yang
    mereka berikan jatuh ke tangan
    para diktator yang kemudian
    menyelewengkan dan tidak
    menggunakan dana tersebut
    sebagaimana mestinya,
    meninggalkan rakyatnya dalam
    lilitan hutang negara, dan
    sebagai akibatnya, tingkat
    kemakmuran akan menurun.
    Karena tingkat kemakmuran
    menurun, akibatnya masyarakat
    negara itu terpaksa mengurangi
    tingkat konsumsinya; termasuk
    konsumsi barang impor, sehingga
    laju globalisasi akan terhambat
    dan -- menurut mereka --
    mengurangi tingkat
    kesejahteraan penduduk dunia.
    Gerakan antiglobalisasi
    [sunting] Gerakan antiglobalisasi !
    Artikel utama untuk bagian ini
    adalah: antiglobalisasi Gerakan
    antiglobalisasi
    Antiglobalisasi adalah suatu istilah
    yang umum digunakan untuk
    memaparkan sikap politis orang-
    orang dan kelompok yang
    menentang perjanjian dagang
    global dan lembaga-lembaga yang
    mengatur perdagangan antar
    negara seperti Organisasi
    Perdagangan Dunia (WTO).
    "Antiglobalisasi" dianggap oleh
    sebagian orang sebagai gerakan
    sosial, sementara yang lainnya
    menganggapnya sebagai istilah
    umum yang mencakup sejumlah
    gerakan sosial yang berbeda-
    beda. Apapun juga maksudnya,
    para peserta dipersatukan dalam
    perlawanan terhadap ekonomi
    dan sistem perdagangan global
    saat ini, yang menurut mereka
    mengikis lingkungan hidup, hak-
    hak buruh, kedaulatan nasional,
    dunia ketiga, dan banyak lagi
    penyebab-penyebab lainnya.
    Namun, orang-orang yang dicap
    "antiglobalisasi" sering menolak
    istilah itu, dan mereka lebih suka
    menyebut diri mereka sebagai
    Gerakan Keadilan Global, Gerakan
    dari Semua Gerakan atau
    sejumlah istilah lainnya. [sunting]
    Globalisasi Perekonomian
    Globalisasi perekonomian
    merupakan suatu proses
    kegiatan ekonomi dan
    perdagangan, dimana negara-
    negara di seluruh dunia menjadi
    satu kekuatan pasar yang
    semakin terintegrasi dengan
    tanpa rintangan batas teritorial
    negara. Globalisasi perekonomian
    mengharuskan penghapusan
    seluruh batasan dan hambatan
    terhadap arus modal, barang
    dan jasa.
    Ketika globalisasi ekonomi terjadi,
    batas-batas suatu negara akan
    menjadi kabur dan keterkaitan
    antara ekonomi nasional dengan
    perekonomian internasional akan
    semakin erat. Globalisasi
    perekonomian di satu pihak akan
    membuka peluang pasar produk
    dari dalam negeri ke pasar
    internasional secara kompetitif,
    sebaliknya juga membuka
    peluang masuknya produk-
    produk global ke dalam pasar
    domestik.
    Menurut Tanri Abeng,
    perwujudan nyata dari globalisasi
    ekonomi antara lain terjadi dalam
    bentuk-bentuk berikut:
    Globalisasi produksi, di mana
    perusahaan berproduksi di
    berbagai negara, dengan
    sasaran agar biaya produksi
    menjadi lebih rendah. Hal ini
    dilakukan baik karena upah
    buruh yang rendah, tarif bea
    masuk yang murah,
    infrastruktur yang memadai
    atau pun karena iklim usaha
    dan politik yang kondusif.
    Dunia dalam hal ini menjadi
    lokasi manufaktur global.
    Kehadiran tenaga kerja asing
    merupakan gejala terjadinya
    globalisasi tenaga kerja
    Globalisasi pembiayaan.
    Perusahaan global mempunyai
    akses untuk memperoleh
    pinjaman atau melakukan
    investasi (baik dalam bentuk
    portofolio atau pun langsung)
    di semua negara di dunia.
    Sebagai contoh, PT Telkom
    dalam memperbanyak satuan
    sambungan telepon, atau PT
    Jasa Marga dalam memperluas
    jaringan jalan tol telah
    memanfaatkan sistem
    pembiayaan dengan pola BOT
    (build-operate-transfer)
    bersama mitrausaha dari
    manca negara.
    Globalisasi tenaga kerja.
    Perusahaan global akan
    mampu memanfaatkan tenaga
    kerja dari seluruh dunia
    sesuai kelasnya, seperti
    penggunaan staf profesional
    diambil dari tenaga kerja yang
    telah memiliki pengalaman
    internasional atau buruh
    kasar yang biasa diperoleh
    dari negara berkembang.
    Dengan globalisasi maka
    human movement akan
    semakin mudah dan bebas.
    Globalisasi jaringan informasi.
    Masyarakat suatu negara
    dengan mudah dan cepat
    mendapatkan informasi dari
    negara-negara di dunia
    karena kemajuan teknologi,
    antara lain melalui:
    TV,radio,media cetak dll.
    Dengan jaringan komunikasi
    yang semakin maju telah
    membantu meluasnya pasar
    ke berbagai belahan dunia
    untuk barang yang sama.
    Sebagai contoh : KFC, celana
    jeans levi's, atau hamburger
    melanda pasar dimana-mana.
    Akibatnya selera masyarakat
    dunia -baik yang berdomisili di
    kota ataupun di desa- menuju
    pada selera global.
    Globalisasi Perdagangan. Hal ini
    terwujud dalam bentuk
    penurunan dan penyeragaman
    tarif serta penghapusan
    berbagai hambatan nontarif.
    Dengan demikian kegiatan
    perdagangan dan persaingan
    menjadi semakin cepat, ketat,
    dan fair.
    Thompson mencatat bahwa kaum
    globalis mengklaim saat ini telah
    terjadi sebuah intensifikasi
    secara cepat dalam investasi dan
    perdagangan internasional.
    Misalnya, secara nyata
    perekonomian nasional telah
    menjadi bagian dari
    perekonomian global yang
    ditengarai dengan adanya
    kekuatan pasar dunia. [sunting]
    Kebaikan globalisasi ekonomi
    Produksi global dapat
    ditingkatkan
    Pandangan ini sesuai dengan
    teori 'Keuntungan Komparatif'
    dari David Ricardo. Melalui
    spesialisasi dan perdagangan
    faktor-faktor produksi dunia
    dapat digunakan dengan lebih
    efesien, output dunia bertambah
    dan masyarakat akan
    memperoleh keuntungan dari
    spesialisasi dan perdagangan
    dalam bentuk pendapatan yang
    meningkat, yang selanjutnya
    dapat meningkatkan
    pembelanjaan dan tabungan.
    Meningkatkan kemakmuran
    masyarakat dalam suatu
    negara
    Perdagangan yang lebih bebas
    memungkinkan masyarakat dari
    berbagai negara mengimpor lebih
    banyak barang dari luar negeri.
    Hal ini menyebabkan konsumen
    mempunyai pilihan barang yang
    lebih banyak. Selain itu,
    konsumen juga dapat menikmati
    barang yang lebih baik dengan
    harga yang lebih rendah.
    Meluaskan pasar untuk
    produk dalam negeri
    Perdagangan luar negeri yang
    lebih bebas memungkinkan setiap
    negara memperoleh pasar yang
    jauh lebih luas dari pasar dalam
    negeri.
    Dapat memperoleh lebih
    banyak modal dan teknologi
    yang lebih baik
    Modal dapat diperoleh dari
    investasi asing dan terutama
    dinikmati oleh negara-negara
    berkembang karena masalah
    kekurangan modal dan tenaga
    ahli serta tenaga terdidik yang
    berpengalaman kebanyakan
    dihadapi oleh negara-negara
    berkembang.
    Menyediakan dana tambahan
    untuk pembangunan ekonomi
    Pembangunan sektor industri
    dan berbagai sektor lainnya
    bukan saja dikembangkan oleh
    perusahaan asing, tetapi
    terutamanya melalui investasi
    yang dilakukan oleh perusahaan
    swasta domestik. Perusahaan
    domestik ini seringkali
    memerlukan modal dari bank
    atau pasar saham. dana dari luar
    negeri terutama dari negara-
    negara maju yang memasuki
    pasar uang dan pasar modal di
    dalam negeri dapat membantu
    menyediakan modal yang
    dibutuhkan tersebut. [sunting]
    Keburukan globalisasi ekonomi
    Menghambat pertumbuhan
    sektor industri
    Salah satu efek dari globalisasi
    adalah perkembangan sistem
    perdagangan luar negeri yang
    lebih bebas. Perkembangan ini
    menyebabkan negara-negara
    berkembang tidak dapat lagi
    menggunakan tarif yang tingi
    untuk memberikan proteksi
    kepada industri yang baru
    berkembang (infant industry).
    Dengan demikian, perdagangan
    luar negeri yang lebih bebas
    menimbulkan hambatan kepada
    negara berkembang untuk
    memajukan sektor industri
    domestik yang lebih cepat. Selain
    itu, ketergantungan kepada
    industri-industri yang dimiliki
    perusahaan multinasional semakin
    meningkat.
    Memperburuk neraca
    pembayaran
    Globalisasi cenderung menaikkan
    barang-barang impor. Sebaliknya,
    apabila suatu negara tidak
    mampu bersaing, maka ekspor
    tidak berkembang. Keadaan ini
    dapat memperburuk kondisi
    neraca pembayaran. Efek buruk
    lain dari globaliassi terhadap
    neraca pembayaran adalah
    pembayaran neto pendapatan
    faktor produksi dari luar negeri
    cenderung mengalami defisit.
    Investasi asing yang bertambah
    banyak menyebabkan aliran
    pembayaran keuntungan
    (pendapatan) investasi ke luar
    negeri semakin meningkat. Tidak
    berkembangnya ekspor dapat
    berakibat buruk terhadap
    neraca pembayaran. http://
    id.wikipedia.org/w/index.php?
    title=Globalisasi&action=edit
    Sektor keuangan semakin
    tidak stabil
    Salah satu efek penting dari
    globalisasi adalah pengaliran
    investasi (modal) portofolio yang
    semakin besar. Investasi ini
    terutama meliputi partisipasi
    dana luar negeri ke pasar saham.
    Ketika pasar saham sedang
    meningkat, dana ini akan
    mengalir masuk, neraca
    pembayaran bertambah bak dan
    nilai uang akan bertambah baik.
    Sebaliknya, ketika harga-harga
    saham di pasar saham menurun,
    dana dalam negeri akan mengalir
    ke luar negeri, neraca
    pembayaran cenderung menjadi
    bertambah buruk dan nilai mata
    uang domestik merosot.
    Ketidakstabilan di sektor
    keuangan ini dapat menimbulkan
    efek buruk kepada kestabilan
    kegiatan ekonomi secara
    keseluruhan.
    memperburuk prospek
    pertumbuhan ekonomi jangka
    panjang
    Apabila hal-hal yang dinyatakan
    di atas berlaku dalam suatu
    negara, maka dlam jangka
    pendek pertumbuhan
    ekonominya menjadi tidak stabil.
    Dalam jangka panjang
    pertumbuhan yang seperti ini
    akan mengurangi lajunya
    pertumbuhan ekonomi.
    Pendapatan nasional dan
    kesempatan kerja akan semakin
    lambat pertumbuhannya dan
    masalah pengangguran tidak
    dapat diatasi atau malah semakin
    memburuk. Pada akhirnya,
    apabila globalisasi menimbulkan
    efek buruk kepada prospek
    pertumbuhan ekonomi jangka
    panjang suatu negara, distribusi
    pendapatan menjadi semakin
    tidak adil dan masalah sosial-
    ekonomi masyarakat semakin
    bertambah buruk. [sunting]
    Globalisasi kebudayaan Sub-
    kebudayaan Punk, adalah contoh
    sebuah kebudayaan yang
    berkembang secara global
    Globalisasi mempengaruhi hampir
    semua aspek yang ada di
    masyarakat, termasuk
    diantaranya aspek budaya.
    Kebudayaan dapat diartikan
    sebagai nilai-nilai (values) yang
    dianut oleh masyarakat ataupun
    persepsi yang dimiliki oleh warga
    masyarakat terhadap berbagai
    hal. Baik nilai-nilai maupun
    persepsi berkaitan dengan
    aspek-aspek kejiwaan/psikologis,
    yaitu apa yang terdapat dalam
    alam pikiran. Aspek-aspek
    kejiwaan ini menjadi penting
    artinya apabila disadari, bahwa
    tingkah laku seseorang sangat
    dipengaruhi oleh apa yang ada
    dalam alam pikiran orang yang
    bersangkutan. Sebagai salah
    satu hasil pemikiran dan
    penemuan seseorang adalah
    kesenian, yang merupakan
    subsistem dari kebudayaan.
    Globalisasi sebagai sebuah gejala
    tersebarnya nilai-nilai dan
    budaya tertentu keseluruh dunia
    (sehingga menjadi budaya dunia
    atau world culture) telah terlihat
    semenjak lama. Cikal bakal dari
    persebaran budaya dunia ini
    dapat ditelusuri dari perjalanan
    para penjelajah Eropa Barat ke
    berbagai tempat di dunia ini
    ( Lucian W. Pye, 1966 ).
    Namun, perkembangan globalisasi
    kebudayaan secara intensif
    terjadi pada awal ke-20 dengan
    berkembangnya teknologi
    komunikasi. Kontak melalui media
    menggantikan kontak fisik
    sebagai sarana utama komunikasi
    antarbangsa. Perubahan
    tersebut menjadikan komunikasi
    antarbangsa lebih mudah
    dilakukan, hal ini menyebabkan
    semakin cepatnya perkembangan
    globalisasi kebudayaan. [sunting]
    Ciri berkembangnya globalisasi
    kebudayaan
    Berkembangnya pertukaran
    kebudayaan internasional.
    Penyebaran prinsip
    multikebudayaan
    (multiculturalism), dan
    kemudahan akses suatu
    individu terhadap kebudayaan
    lain di luar kebudayaannya.
    Berkembangnya turisme dan
    pariwisata.
    Semakin banyaknya imigrasi
    dari suatu negara ke negara
    lain.
    Berkembangnya mode yang
    berskala global, seperti
    pakaian, film dan lain lain.
    Bertambah banyaknya event-
    event berskala global, seperti
    Piala Dunia FIFA.
    Globalisasi Perekonomian
    Globalisasi perekonomian
    merupakan suatu proses
    kegiatan ekonomi dan
    perdagangan, dimana negara-
    negara di seluruh dunia menjadi
    satu kekuatan pasar yang
    semakin terintegrasi dengan
    tanpa rintangan batas teritorial
    negara. Globalisasi perekonomian
    mengharuskan penghapusan
    seluruh batasan dan hambatan
    terhadap arus modal, barang
    dan jasa.
    Ketika globalisasi ekonomi terjadi,
    batas-batas suatu negara akan
    menjadi kabur dan keterkaitan
    antara ekonomi nasional dengan
    perekonomian internasional akan
    semakin erat. Globalisasi
    perekonomian di satu pihak akan
    membuka peluang pasar produk
    dari dalam negeri ke pasar
    internasional secara kompetitif,
    sebaliknya juga membuka
    peluang masuknya produk-
    produk global ke dalam pasar
    domestik.
    Menurut Tanri Abeng,
    perwujudan nyata dari globalisasi
    ekonomi antara lain terjadi dalam
    bentuk-bentuk berikut:
    Globalisasi produksi, di
    mana perusahaan berproduksi
    di berbagai negara, dengan
    sasaran agar biaya produksi
    menajdi lebih rendah. Hal ini
    dilakukan baik karena upah
    buruh yang rendah, tarif bea
    masuk yang murah,
    infrastruktur yang memadai
    ataupun karena iklim usaha
    dan politik yang kondusif.
    Dunia dalam hal ini menjadi
    lokasi manufaktur global.
    Kehadiran tenaga kerja asing
    merupakan gejala terjadinya
    globalisasi tenaga kerja
    Globalisasi pembiayaan.
    Perusahaan global mempunyai
    akses untuk memperoleh
    pinjaman atau melakukan
    investasi (baik dalam bentuk
    portofolio ataupun langsung)
    di semua negara di dunia.
    Sebagai contoh, PT Telkom
    dalam memperbanyak satuan
    sambungan telepon, atau PT
    Jasa Marga dalam memperluas
    jaringan jalan tol telah
    memanfaatkan sistem
    pembiayaan dengan pola BOT
    (build-operate-transfer)
    bersama mitrausaha dari
    manca negara.
    Globalisasi tenaga kerja.
    Perusahaan global akan
    mampu memanfaatkan tenaga
    kerja dari seluruh dunia
    sesuai kelasnya, seperti
    penggunaan staf profesional
    diambil dari tenaga kerja yang
    telah memiliki pengalaman
    internasional atau buruh
    kasar yang biasa diperoleh
    dari negara berkembang.
    Dengan globalisasi maka
    human movement akan
    semakin mudah dan bebas.
    Globalisasi jaringan
    informasi . Masyarakat
    suatu negara dengan mudah
    dan cepat mendapatkan
    informasi dari negara-negara
    di dunia karena kemajuan
    teknologi, antara lain melalui:
    TV,radio,media cetak dll.
    Dengan jaringan komunikasi
    yang semakin maju telah
    membantu meluasnya pasar
    ke berbagai belahan dunia
    untuk barang yang sama.
    Sebagai contoh : KFC, celana
    jeans levi's, atau hamburger
    melanda pasar dimana-mana.
    Akibatnya selera masyarakat
    dunia -baik yang berdomisili di
    kota ataupun di desa- menuju
    pada selera global.
    Globalisasi Perdagangan.
    Hal ini terwujud dalam bentuk
    penurunan dan penyeragaman
    tarif serta penghapusan
    berbagai hambatan nontarif.
    Dengan demikian kegiatan
    perdagangan dan persaingan
    menjadi semakin cepat, ketat,
    dan fair.
    Thompson mencatat bahwa
    kaum globalis mengklaim saat ini
    telah terjadi sebuah intensifikasi
    secara cepat dalam investasi dan
    perdagangan internasional.
    Misalnya, secara nyata
    perekonomian nasional telah
    menjadi bagian dari
    perekonomian global yang
    ditengarai dengan adanya
    kekuatan pasar dunia.
    Kebaikan globalisasi
    ekonomi
    Produksi global dapat
    ditingkatkan
    Pandangan ini sesuai dengan
    teori 'Keuntungan Komparatif'
    dari David Ricardo. Melalui
    spesialisasi dan perdagangan
    faktor-faktor produksi dunia
    dapat digunakan dengan lebih
    efesien, output dunia bertambah
    dan masyarakat akan
    memperoleh keuntungan dari
    spesialisasi dan perdagangan
    dalam bentuk pendapatan yang
    meningkat, yang selanjutnya
    dapat meningkatkan
    pembelanjaan dan tabungan.
    Meningkatkan
    kemakmuran masyarakat
    dalam suatu negara
    Perdagangan yang lebih bebas
    memungkinkan masyarakat dari
    berbagai negara mengimpor lebih
    banyak barang dari luar negeri.
    Hal ini menyebabkan konsumen
    mempunyai pilihan barang yang
    lebih banyak. Selain itu,
    konsumen juga dapat menikmati
    barang yang lebih baik dengan
    harga yang lebih rendah.
    Meluaskan pasar untuk
    produk dalam negeri
    Perdagangan luar negeri yang
    lebih bebas memungkinkan setiap
    negara memperoleh pasar yang
    jauh lebih luas dari pasar dalam
    negeri.
    Dapat memperoleh lebih
    banyak modal dan
    teknologi yang lebih baik
    Modal dapat diperoleh dari
    investasi asing dan terutama
    dinikmati oleh negara-negara
    berkembang karena masalah
    kekurangan modal dan tenaga
    ahli serta tenaga terdidik yang
    berpengalaman kebanyakan
    dihadapi oleh negara-negara
    berkembang.
    Menyediakan dana
    tambahan untuk
    pembangunan ekonomi
    Pembangunan sektor industri
    dan berbagai sektor lainnya
    bukan saja dikembangkan oleh
    perusahaan asing, tetapi
    terutamanya melalui investasi
    yang dilakukan oleh perusahaan
    swasta domestik. Perusahaan
    domestik ini seringkali
    memerlukan modal dari bank
    atau pasar saham. dana dari luar
    negeri terutama dari negara-
    negara maju yang memasuki
    pasar uang dan pasar modal di
    dalam negeri dapat membantu
    menyediakan modal yang
    dibutuhkan tersebut.
    Keburukan globalisasi
    ekonomi
    Menghambat
    pertumbuhan sektor
    industri
    Salah satu efek dari globalisasi
    adalah perkembangan sistem
    perdagangan luar negeri yang
    lebih bebas. Perkembangan ini
    menyebabkan negara-negara
    berkembang tidak dapat lagi
    menggunakan tarif yang tingi
    untuk memberikan proteksi
    kepada industri yang baru
    berkembang (infant industry).
    Dengan demikian, perdagangan
    luar negeri yang lebih bebas
    menimbulkan hambatan kepada
    negara berkembang untuk
    memajukan sektor industri
    domestik yang lebih cepat. Selain
    itu, ketergantungan kepada
    industri-industri yang dimiliki
    perusahaan multinasional semakin
    meningkat.
    Memperburuk neraca
    pembayaran
    Globalisasi cenderung menaikkan
    barang-barang impor. Sebaliknya,
    apabila suatu negara tidak
    mampu bersaing, maka ekspor
    tidak berkembang. Keadaan ini
    dapat memperburuk kondisi
    neraca pembayaran. Efek buruk
    lain dari globaliassi terhadap
    neraca pembayaran adalah
    pembayaran neto pendapatan
    faktor produksi dari luar negeri
    cenderung mengalami defisit.
    Investasi asing yang bertambah
    banyak menyebabkan aliran
    pembayaran keuntungan
    (pendapatan) investasi ke luar
    negeri semakin meningkat. Tidak
    berkembangnya ekspor dapat
    berakibat buruk terhadap
    neraca pembayaran. http://
    id.wikipedia.org/w/index.php?
    title=Globalisasi&action=edit
    Sektor keuangan semakin
    tidak stabil
    Salah satu efek penting dari
    globalisasi adalah pengaliran
    investasi (modal) portofolio yang
    semakin besar. Investasi ini
    terutama meliputi partisipasi
    dana luar negeri ke pasar saham.
    Ketika pasar saham sedang
    meningkat, dana ini akan
    mengalir masuk, neraca
    pembayaran bertambah bak dan
    nilai uang akan bertambah baik.
    Sebaliknya, ketika harga-harga
    saham di pasar saham menurun,
    dana dalam negeri akan mengalir
    ke luar negeri, neraca
    pembayaran cenderung menjadi
    bertambah buruk dan nilai mata
    uang domestik merosot.
    Ketidakstabilan di sektor
    keuangan ini dapat menimbulkan
    efek buruk kepada kestabilan
    kegiatan ekonomi secara
    keseluruhan.
    Memperburuk prospek
    pertumbuhan ekonomi
    jangka panjang
    Apabila hal-hal yang dinyatakan
    di atas berlaku dalam suatu
    negara, maka dlam jangka
    pendek pertumbuhan
    ekonominya menjadi tidak stabil.
    Dalam jangka panjang
    pertumbuhan yang seperti ini
    akan mengurangi lajunya
    pertumbuhan ekonomi.
    Pendapatan nasional dan
    kesempatan kerja akan semakin
    lambat pertumbuhannya dan
    masalah pengangguran tidak
    dapat diatasi atau malah semakin
    memburuk. Pada akhirnya,
    apabila globalisasi menimbulkan
    efek buruk kepada prospek
    pertumbuhan ekonomi jangka
    panjang suatu negara, distribusi
    pendapatan menjadi semakin
    tidak adil dan masalah sosial-
    ekonomi masyarakat semakin
    bertambah buruk.
    Globalisasi kebudayaan
    Sub-kebudayaan Punk,
    adalah contoh sebuah
    kebudayaan yang
    berkembang secara global
    Globalisasi mempengaruhi hampir
    semua aspek yang ada di
    masyarakat, termasuk
    diantaranya aspek budaya.
    Kebudayaan dapat diartikan
    sebagai nilai-nilai (values) yang
    dianut oleh masyarakat ataupun
    persepsi yang dimiliki oleh warga
    masyarakat terhadap berbagai
    hal. Baik nilai-nilai maupun
    persepsi berkaitan dengan
    aspek-aspek kejiwaan/psikologis,
    yaitu apa yang terdapat dalam
    alam pikiran. Aspek-aspek
    kejiwaan ini menjadi penting
    artinya apabila disadari, bahwa
    tingkah laku seseorang sangat
    dipengaruhi oleh apa yang ada
    dalam alam pikiran orang yang
    bersangkutan. Sebagai salah
    satu hasil pemikiran dan
    penemuan seseorang adalah
    kesenian, yang merupakan
    subsistem dari kebudayaan.
    Globalisasi sebagai sebuah gejala
    tersebarnya nilai-nilai dan
    budaya tertentu keseluruh dunia
    (sehingga menjadi budaya dunia
    atau world culture) telah terlihat
    semenjak lama. Cikal bakal dari
    persebaran budaya dunia ini
    dapat ditelusuri dari perjalanan
    para penjelajah Eropa Barat ke
    berbagai tempat di dunia ini
    ( Lucian W. Pye, 1966 ).
    Namun, perkembangan globalisasi
    kebudayaan secara intensif
    terjadi pada awal ke-20 dengan
    berkembangnya teknologi
    komunikasi. Kontak melalui media
    menggantikan kontak fisik
    sebagai sarana utama komunikasi
    antarbangsa. Perubahan
    tersebut menjadikan komunikasi
    antarbangsa lebih mudah
    dilakukan, hal ini menyebabkan
    semakin cepatnya perkembangan
    globalisasi kebudayaan.
    Ciri berkembangnya
    globalisasi kebudayaan
    Berkembangnya pertukaran
    kebudayaan internasional.
    Penyebaran prinsip
    multikebudayaan
    (multiculturalism), dan
    kemudahan akses suatu
    individu terhadap kebudayaan
    lain di luar kebudayaannya.
    Berkembangnya turisme dan
    pariwisata.
    Semakin banyaknya imigrasi
    dari suatu negara ke negara
    lain.
    Berkembangnya mode yang
    berskala global, seperti
    pakaian, film dan lain lain.
    Bertambah banyaknya event-
    event berskala global, seperti
    Piala Dunia FIFA.