Ikatan yang menggunakan pasangan elektron untuk mengikat atom A dan B disebut ikatan kovalen, dan ditulis sebagai A-B atau A:B. Karena ada dua pasang elektron yang terlibat dalam ikatan ganda dan tiga pasang di ikatan rangkap tiga; ikatan-katan itu ditandai berturut-turut dengan A=B, A≡B atau A::B, A:::B.
Ikatan kovalen sangat sederhana, namun merupakan konsep yang sangat bermanfaat. Konsep ini diusulkan oleh G. N. Lewis di a..wal abad 20 dan representasinya disebut struktur Lewis. Pasangan elektron yang tidak digunakan bersama disebut pasangan elektron bebas, dan disimbolkan dengan pasangan titik, seperti A:.
Delapan elektron diperlukan untuk mengisi satu orbital s dan tiga orbital p, dan bila bila jumlah total elektron yang digunakan untuk ikatan dan pasangan elektron bebasnya sama dengan delapan, struktur molekul yang stabil akan dihasilkan. Aturan ini disebut aturan oktet dan sangat bermanfaat dalam mendiskusikan struktur molekular senyawa golongan utama secara kualitatif. Jelas, aturan ini tidak berlaku untuk molekul hidrogen, H2, tetapi dapat digunakan untuk molekul kovalen, seperti O2 atau CO dan bahkan senyawa organik yang rumit.
Untuk unsur-unsur setelah periode ke-3, jumlah ikatan kovalen sering lima (misalnya PCl5) atau enam (misalnya SF6) dan atom pusat dalam molekul-molekul ini menunjukkan hipervalensi. Dalam kasus ini, karena elektron s dan p kekurangan untuk membentuk lebih dari empat ikatan kovalen dua elektron, dulunya dipercaya bahwa dalam hipervalensi elektron d ikut terlibat. Namun saat ini, dipercaya ikatan hipervalen ini hanya melibatkan orbital s dan p saja dengan orde ikatan yang lebih rendah dari orde-ikatan ikatan tunggal.
Ikatan elektrostatik antara kation (ion positif) dan anion (ion negatif), seperti dalam natrium khlorida, NaCl, disebut dengan ikatan ionik. Karena muatan elektrik total senyawa harus nol, muatan listrik kation dan anion harus sama. Ada sumbangan parsial ikatan kovalen bahkan dalam senyawa ionik, dan ion-ionnya tidak harus terikat satu sama lain melalui interaksi elektrostatik saja. Prinsip kenetralan lisrik Pauling menyatakan bahwa muatan listrik netto setiap komponen senyawa pada dasarnya netral. Seperti yang akan dibahas nanti, struktur kebanyakan seyawa padat dapat dideskripsikan sebagai susunan bergantian lapisan kation dan anion, dan diklasifikasikan menjadi bebrapa jenis kristal representatif.Atom-atom logam terikat dengan elektron konduksi yang berasal dari elektron valensi atom logam.
Ikatan karena elektron konduksi dalam logam disebut dengan ikatan logam. Umumnya, ikatan kimia dapat dinyatakan sebagai salah satu dari tiga ikatan di atas, tetapi senyawa baru yang disintesis satu demi satu tidak selalu dapat diklasifikasikan dengan ikatan kovalen 2-pusat 2-elektron. Senyawa-senyawa ini meliputi ikatan tuna-elektron dalam boron hidrida, ikatan koordinat dalam senyawa kompleks logam transisi, ikatan logam-logam dalam senyawa kluster, dsb., dan konsep-konsep baru ikatan telah dikenalkan dalam teori ikatan untuk menjelaskan jenis-jenis ikatan kimia baru ini. Sebagaimana telah dikenal ikatan lemah yang disebut interaksi van der Waals telah dikenali ada di atom atau senyawa molekular netral. Potensial interaksi ini berbanding terbalik dengan jarak antar atom pangkat 6. Jarak terdekat namun non-ikatan antar atom diperkirakan dengan menjumlahkan jari-jari van der Waals yang diberikan untuk masing-masing atom.
Interaksi lemah X-H-Y yang dibentuk oleh atom hidrogen dengan atom dengan keelektronegativan lebih besar dari hidrogen X, Y (nitrogen, oksigen, fluorida, dsb.) disebut ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen memainkan peran yang penting dalam es, struktur heliks ganda DNA, dsb.