PRAKATA
Buku yang terkemas dalam tajuk Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi: Kedudukan, Fungsi, Pembinaan, Pengembangan ini merupakan kumpulan dari berbagai tulisan yang menyebar di beberapa media, terutama jurnal bahasa dan pendidikan. Tujuan kehadiran buku ini adalah memberikan wawasan – atau setidak-tidaknya mengingatkan kembali – kepada pembaca bahwa pada era global yang hampir tidak mengenal batas negara, bangsa, dan budaya ini, bahasa Indonesia mesti, bahkan harus, tetap bisa mengemban visi dan misinya bagi negara dan bangsa Indonesia seiring dengan kedudukan dan fungsinya yang amat sarat itu.Oleh karena itu, buku ini terasa cocok dibaca oleh siapa saja yang menaruh perhatian kepada bahasa Indonesia, terutama pembina (guru dan dosen) bahasa Indonesia dan mahasiswa jurusan atau program (pendidikan) bahasa Indonesia. Bahkan, para penentu kebijakan di bidang pendidikan (mulai dari kepala sekolah sampai dengan kepada dinas pendidikan) dan pemerhati budaya pun berkepentingan memperoleh wawasan tentang pembinaan dan pengembangan bahasa ini.
Semoga upaya ini ada guna dan manfaatnya bagi kejayaan bahasa Indonesia. Semoga.
Malang, Februari 2009
Masnur Muslich
DAFTAR ISI
Prakata
Pendahuluan
Bagian Satu:
1.Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
2.Bahasa Indonesia sebagai Identitas dan Penyatu Bangsa
3.Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi
Bagian Dua:
4.Pembinaan Bahasa Indonesia
5.Peran Masyarakat dalam Pembinaan Bahasa Indonesia
6.Sasaran Umum Pembinaan Bahasa Indonesia
7.Upaya Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Kesusastraan di Daerah
8.Peranan Pemimpin dalam Pembinaan Bahasa Indonesia
9.Pembinaan Pengajaran Bahasa Indonesia
10.Hambatan Non-linguistis Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua
11.Linguistik dan Pengajaran Bahasa Indoesia
Bagian Tiga:
12.Pengembangan Bahasa Indonesia
13.Beberapa Pedoman dalam Standardisasi Bahasa di Sepanjang Sejarah
14.Peristilahan dalam Bahasa Indonesia
15.Persoalan di Sekitar Bentuk Ucapan Baku Bahasa Indonesia
16.Kegiatan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Daftar Pustaka
Lampiran
Lampiran 1: Putusan Berbagai Kongres Bahasa Indonesia
- Lampiran 1.a: Putusan Kongres Bahasa Indonesia I
- Lampiran 1.b: Putusan Kongres Bahasa Indonesia II
- Lampiran 1.c: Putusan Kongres Bahasa Indonesia III
- Lampiran 1.d: Putusan Kongres Bahasa Indonesia IV
- Lampiran 1.e: Putusan Kongres Bahasa Indonesia V
- Lampiran 1.f: Putusan Kongres Bahasa Indonesia VI
- Lampiran 1.g: Putusan Kongres Bahasa Indonesia VII
Lampiran 2: Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional
Lampiran 3: Hasil Perumusan Seminar Bahasa Daerah
PENDAHULUAN
Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu dahsyat menuntut para pengambil kebijakan di bidang bahasa bekerja lebih keras untuk lebih menyempurnakan dan meningkatkan semua sektor yang berhubungan dengan masalah pembinaan bahasa. Sebagaimana dikemukakan oleh Featherston (dalam Lee, 1996), globalisasi menembus batas-batas budaya melalui jangkauan luas perjalanan udara, semakin luasnya komunikasi, dan meningkatnya turis (wisatawan) ke berbagai negara.
Melihat perkembangan bahasa Indonesia di dalam negeri yang cukup pesat, perkembangan di luar negeri pun sangat menggembirakan. Data terakhir menunjukkan setidaknya 52 negara asing telah membuka program bahasa Indonesia (Indonesian Language Studies). Bahkan, perkembangan ini akan semakin meningkat setelah terbentuk Badan Asosiasi Kelompok Bahasa Indonesia Penutur Asing di Bandung tahun 1999. Walaupun perkembangan bahasa Indonesia semakin pesat di satu sisi, di lain sisi peluang dan tantangan terhadap bahasa Indonesia semakin besar pula. Berbagai peluang bahasa Indonesia dalam era globalisasi ini antara lain adanya dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk peran media massa. Sementara itu, tantangannya dapat dikategorikan atas dua, yaitu tantangan internal dan tantang eksternal, baik linguistis maupun non-linguistis. Tantang internal linguistis berupa pengaruh negatif bahasa daerah berupa kosakata, pembentukan kata, dan struktur kalimat. Tantangan eksternal linguistis datang dari pengaruh negatif bahasa asing (teruatama bahasa Inggria) berupa masuknya kosakata tanpa proses pembenukan istilah dan penggunaan struktur kalimat bahasa Inggris. Sementara itu, tantangan internal non-linguistis berupa sikap negatif, tak acuh, dan sinis sebagian pemakai bahasa Indonesia. Tantangan ekternal non-linguistis berupa kurangnya penghargaan pemerintah, lembaga negara, dan lembaga profit terhadap kualitas atau kemahiran bahasa Indonesia.
Setelah mencermati berbagai peluang dan tantangan tersebut, muncullah serangkaian pertanyaan berikut.
Mampukah bahasa Indonesia mempertahankan jati dirinya di tengah arus tarik-menarik dari dua tantangan tersebut?
Apakah peluang-peluang yang mendukung pembinaan bahasa Indonesia dalam mempertahankan jati diri bahasa Indonesia?
Apa saja tantangan-tantangan masa depan terhadap perkembangan bahasa Indonesia dalam arus tarik-menarik tersebut?
Bagaimana upaya penanggulangan terhadap tantangan-tantangan tersebut?
Buku ini mencoba menjawab serangkaian pertanyaan tersebut dengan mengemasnya menjadi tiga bagian.
a.Bagian satu menyangkut kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia bagi negara dan bangsa Indonesia. Pada bagian ini diulas pengertian kedudukan dan fungsi bahasa, jenis-jenis kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, dan bagaimana keadaan bahasa Indonesia pada era globalisasi
b.Bagian dua menyangkut pembinaan bahasa Indonesia. Pada bagian ini diulas pengertian, sasaran, aspek pembinaan bahasa Indonesia, faktor penunjang dan penghambat pembinaan bahasa Indonesia baik faktor internal maupun eksternal, faktor linguistis maupun faktor non-linguistis. Juga diulas bagaimana peran pemimpin dan pembinaan bahasa Indonesia dan pembinaan bahasa Indonesia lewat pengajaran.
c.Bagian tiga menyangkut pengembangan bahasa Indonesia. Pada bagian ini diulas pengertian, sasaran, aspek pengembangan bahasa Indonesia, faktor penunjang dan penghambat pengembangan bahasa Indonesia baik faktor internal maupun eksternal. Juga diulas bagaimana upaya pembakuan bahasa, khusunya pembakuan istilah dan ucapan bahasa Indonesia, dan apa kegiatan yang telah dilakukan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa terkait dengan visi dan misinya.
Tentu saja upaya menjawab tantangan yang terkemas dalam buku ini hanyalah berupa obsesi sebagai anak bangsa yang ingin melestarikan bahasanya. Sebab disadari bahwa kehadiran bahasa Indonesia yang sampai saat ini dipakai oleh bangsa Indonesia merupakan hasil sejarah perjuangan bangsa yang cukup panjang yang juga dilakukan oleh anak bangsa yang menyadari rasa kebangsaannya (nationality). Oleh karena itu, akan naïf rasanya kalau kita tidak bisa melestarikan dan mengembangkannya, tetapi justru merusaknya.
NB : Tinggalkan komentar dan jangan lupa follow atau like blog ini yah.....