• Breaking News

    Panduan dan Tutorial Lengkap serta Materi Pelajaran di Mulyono Blog. Konten Terlengkap dan Terpercaya

    Kamis, 13 Oktober 2011

    Metode Fajans

    Prinsip :
    Pada titrasi Argentometri dengan metode Fajans ada dua tahap untuk menerangkan titik akhir titrasi dengan indikator absorpsi (fluorescein).
    Selama titrasi berlansung (sebelum TE) ion halida (X-) dalam keadaan berlebih dan diabsorbsi pada permukaan endapan AgX sebagai permukaan primer.
    artikel 38

    Setelah titik ekivalen tercapai dan pada saat pertama ada kelebihan AgNO3 yang ditambahkan Ag+ akan berada pada permukaan primer yang bermuatan positif menggantikan kedudukan ion halida (X-). Bila hal ini terjadi maka ion indikator (Ind-) yang bermuatan negatif akan diabsorpsi oleh Ag+ (atau oleh permukaan absorpsi).
    artikel 39
    Jadi titik akhir titrasi tercapai bila warna merah telah terbentuk.
    • STANDARDISASI LARUTAN AgNO3 DENGAN LARUTAN STANDAR NaCl.
    Tujuan :
    Menstandardisasi larutan AgNO3 dengan larutan standar NaCl secara Argentometri metode Fajans.
    Cara Kerja :
    • Siapkan larutan standar NaCl 0,1N dengan cara melarutkan 5,8 gram NaCl (yang telah dikeringkan dengan oven selama 1 jam dengan suhu 1100C) ke dalam 1000 mlL aquades didalam labu ukur.
    • Ambil 25,00 mL larutan NaCl tersebut dengan pipet volume, tuangkanke dalam labu erlenmeyer 250 mL.
    • Tambahkan 0,4 mL indikator diklorofluoroscein dan 0,1 gram dekstrin.
    • Titrasi dengan larutan AgNO3 0,1N yang telah disiapkan, sampai pertama kali terbentuk warna merah muda pada permukaan endapan AgCl yang terbentuk
    • Percobaan diulang 3 kali
    • Hitung normalitas larutan AgNO3.
    artikel 40
    • PENENTUAN KADAR NaCl DALAM GARAM DAPUR
    Tujuan :
    Menentukan k adar NaCl dalam garam dapur dengan cara menstandarisasi larutan garam dapur dengan larutan standar AgNO3 secara Argentometri metode Fajans.
    Cara kerja :
    • Dilarutkan 1,00 gram garam dapur (yang telah dikeringkan dalam oven selama 1 jam dengan suhu 1100C) ke dalam aquades di dalam labu ukur 250 mL.
    • Diambil 25,00 mL larutan tersebut dengan pipet volume, dituangkan kedalam labu erlenmeyer 250 mL, ditambahkan 0,4 mL larutan dikhlorofluorescein dan 0,1 gram dekstrin.
    • Titrasi dengan larutan standar AgNO3 sampai pertama kali terbentuk warna merah muda pada permukaan endapan AgCl, berarti titik akhir titrasi tercapai.
    • Percobaan diulang 3 kali
    • Hitung kadar (%) NaCl dalam garam dapur.
    artikel 41
    • PENENTUAN KONSENTRASI ION KLORIDA (Cl-) DALAM AIR LAUT
    Tujuan :
    Menentukan konsentrasi (Molaritas) ion klorida (Cl-) dalam air laut dengan cara menstandardisasi sampel air laut dengan larutan standar AgNO3 secara Argentometri metode Fajans.
    Cara Kerja :
    • Ambil 5,00 mL sampel air laut dengan pipet volume, tuangkan ke dalam labu erlenmeyer 250 mL, tambah dengan 25 mL aquades.
    • Asamkan larutan tsb sampai pHnya menjadi ± 4, dengan larutan asam asetat ( asam asetat : H2O = 1 : 3 ), karena air laut mengandung karbonat
    • Tambahkan 0,4 ml larutan diklorofluororescein dan 0,1 gram dekstrin.
    • Titrasi dengan larutan standar AgNO3 sampai pertama kali terbentuk warna merah muda pada lapisan endapan putih AgCl yang telah terbentuk.
    • Percobaan diulang 3 kali
    • Hitung molaritas ion Cl- dalam air laut.
    artikel 42
    • PENENTUAN KADAR SULFAT
    Tujuan :
    Menentukan kadar sulfat secara titrasi pengendapan metode Fajans (indikator absorpsi).
    Prinsip :
    Titrasi dilakukan pada pH 3,5 di dalam campuran air : alkohol = 1 : 1. Sulfat diendapkan sebagai BaSO4 dengan penitrasi BaCl2 menggunakan indikator Alizarin Red.
    Indikator berwarna kuning di dalam larutan tetapi akan membentuk warna merah muda dengan kelebihan ion barium (II).
    Mekanisme reaksi untuk titik akhir titrasi penentuan sulfat ini adalah sebagai berikut :
    artikel 43
    Cara kerja :
    • Ambil 10,00 mL larutan (NH4)2SO4 0,1M dengan pipet volume, tuangkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL.
    • Tambah dengan aquades 25 mL dan metanol 25 mL.
    • Tambah 2 tetes indikator alizarin red s dan larutan HCl encer (1:10) tetes demi tetes sampai larutan berwarna kuning.
    • Titrasi secara cepat dengan larutan BaCl2 0,05 M sampai mendekati titik ekivalen (sekitar 90%). Tambahkan 3 tetes lagi indikator.
    • Titrasi dilanjutkan sampai terbentuk warna merah muda yang hilang kembali (tidak permanen). Titik akhir titrasi tercapai jika telah terbentuk warna merah muda yang permanen.
    • Percobaan dilakukan 3 kali
    • Hitung molaritas (M) ion sulfat yang ada dalam sampel.
    artikel 44