• Breaking News

    Panduan dan Tutorial Lengkap serta Materi Pelajaran di Mulyono Blog. Konten Terlengkap dan Terpercaya

    Sabtu, 15 Oktober 2011

    Asam Okso Fosfor, Belerang Oksida dan Asam-asam Okso Belerang



    Asam okso fosfor
    Asam fosfat, H3PO4. Asam fosfat adalah asam utama yang digunakan dalam industri kimia, dihasilkan dengan hidrasi fosfor petoksida, P4O10. Asam fosfat komersial memiliki kemurnian 75-85%. Asam murninya adalah senyawa kristalin (mp. 42.35° C).  Satu atom oksigen terminal dan tiga gugus OH diikat pada atom fosfor di pusat tetrahedral.  Ketiga gugus OH dapat melepaskan proton, membuat asam ini adalah asam berbasa tiga (pK1 = 2.15). Bila dua asam fosfat berkondensasi dan melepaskan satu molekul air, dihasilkan asam pirofosfat, H4P2O7.
    Asam fosfit, H3PO3, satu atom H mengganti gugus OH dalam asam fosfat. Karena masih ada dua gugus OH, asam ini berbasa dua.
    Asam hipofosfit, H3PO2, dua gugus OH asam fosfat diganti dengan atom H. Satu gugus OH sisanya membuat asam ini berbasa satu. Bila tetrahedral PO4 dalam asam terikat dengan jembatan O, berbagai asam fosfat terkondensasi akan  dihasilkan.  Adenosin  trifosfat (ATP), asam deoksiribo nukleat (DNA), dsb., yang mengandung lingkungan asam trifosfat digabungkan dengan adenosin.  Senyawa-senyawa ini sangat penting dalam sistem biologis.


    Belerang oksida
    Belerang dioksida, SO2, dibentuk dengan pembakaran belerang atau senyawa belerang. Belerang dioksida ini merupakan gas yang tidak bewarna dan merupakan gas beracun (bp -10.0o C) dan merupakan gas emisi industri yang menyebabkan masalah lingkungan. Namun, pada saat yang sama gas ini sangat penting karena merupakan sumber belerang. Belerang dioksida merupakan senyawa bersudut, dan telah ditunjukkan sebagai ligan pada  logam transisi akan menghasilkan berbagai modus koordinasi. SO2 juga merupakan pelarut non-air mirip dengan amonia, dan digunakan untuk reaksi khusus atau sebagai pelarut khusus dalam pengukuran NMR.
    Belerang trioksida, dihasilkan dengan oksidasi katalitik belerang dioksida dan digunakan dalam produksi asam sulfat. Reagen komersial SO3 biasa adalah cairan (bp 44.6o C). Monomer fasa gasnya adalah molekul planar.  SO3 planar ini berkesetimbangan dengan trimer cincin (γ-SO3 = S3O9) dalam fasa gas atau cairan. Dengan keberadaan kelumit air SO3 berubah menjadi β-SO3, yakni polimer berkristalinitas tinggi dengan struktur heliks.  α-SO3 juga dikenal dan merupakan padatan dengan struktur lamelar yang lebih rumit  lagi. Semuanya bereaksi  dengan air dengan hebat membentuk asam sulfat.


    Asam-asam okso belerang
    Walaupun dikenal banyak asam okso dari belerang, sebagian besar tidak stabil dan tidak dapat diisolasi. Asam-asam okso ini dibentuk dengan kombinasi ikatan S=O, S-OH, S-O-S, dan S-S dengan atom pusat belerang. Karena bilangan oksidasi belerang bervariasi cukup besar, di sini terlibat berbagai kesetimbangan redoks.
    Asam sulfat, H2SO4. Asam sulfat adalah senyawa dasar yang penting dan dihasilkan dalam jumlah terbesar (ranking pertama dari segi jumlah) dari semua senyawa anorganik yang dihasilkan industri. Asam sulfat murni adalah cairan kental (mp 10.37 oC), dan melarut dalam air dengan menghasilkan sejumlah besar panas menghasilkan larutan asam kuat.
    Asam tiosulfat, H2S2O3. Walaupun asam ini akan dihasilkan bila tiosulfat diasamkan, asam bebasnya tidak stabil. Ion S2O32- dihasilkan dengan mengganti satu oksigen dari ion SO42- dengan belerang, dan asam tiosulfat ini adalah reduktor sedang.
    Asam sulfit,  H2SO3. Garam sulfit sangat stabil namun asam bebasnya belum pernah diisolasi.  Ion SO32- memiliki simetri piramida dan merupakan reagen pereduksi. Dalam asam ditionat, H2S2O6, ion ditionat, S2O62-, bilangan oksidasi belerang adalah +5, dan terbentuk ikatan S-S.
    Senyawa ditionat adalah bahan pereduksi yang sangat kuat.