• Breaking News

    Panduan dan Tutorial Lengkap serta Materi Pelajaran di Mulyono Blog. Konten Terlengkap dan Terpercaya

    Jumat, 23 September 2011

    PEMBENTUKAN BUMI DARI SEGI ISLAM

    Adapun yang mengenai relief bumi, Qur-an hanya menyinggung
    terbentuknya gunung-gunung. Sesungguhnya dari segi yang kita
    bicarakan di sini, hanya sedikit yang dapat kita katakan;
    yaitu ayat-ayat yang menunjukkan perhatian Tuhan kepada
    manusia dalam hubungannya dengan terbentuknya bumi seperti
    dalam:

    Surat 71 ayat 19, 21:


    Artinya: "Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai
    hamparan supaya kamu menempuh jalan-jalan yang
    luas di bumi itu."

    Surat 51 ayat 48 :


    Artinya: "Dan bumi itu Kami hamparkan, maka sebaik-baik
    yang menghamparkan adalah Kami."

    (Permadani) yang digelar (dihamparkan) adalah kulit bumi
    yang keras yang di atasnya kita dapat hidup. Adapun
    lapisanlapisan di bawah adalah sangat panas, cair dan tak
    sesuai dengan kehidupan. Ayat-ayat Qur-an yang mengenai
    gunung-gunung serta isyarat-isyarat tentang stabilitasnya
    karena akibat fenomena lipatan adalah sangat penting.

    Surat 88 ayat 19, 20:


    Artinya: "Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan,
    Dan bumi bagaimana ia dihamparkan."

    Konteks ayat mengajak orang-orang yang tidak beragama untuk
    melihat fenomena-fenomena alamiah. Ayat-ayat di bawah ini
    menjelaskan lebih lanjut:

    Surat 78 ayat 6, 7:


    Artinya: "Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai
    hamparan, dan gunung-gunung sebagai pasak."

    Orang-orang yang beragama itu memakai (autad, kata jamak
    dari watad) untuk menetapkan tenda di atas tanah.

    Para ahli geologi modern menggambarkan lipatan tanah yang
    mengambil tempat duduk di atas relief, dan yang dimensinya
    berbeda-beda sampai beberapa kilometer bahkan beberapa puluh
    kilometer. Daripada fenomena lipatan inilah kulit bumi dapat
    menjadi stabil.

    Karena hal-hal tersebut di atas kita tidak heran jika
    membaca Qur-an dan mendapatkan pemikiran-pemikiran tentang
    gunung-gunung seperti berikut:

    Surat 79 ayat 32:


    Artinya: "Dan gunung-gunung dipancangkanNya dengan teguh."

    Surat 31 ayat 10:


    Artinya: "Dia meletakkan gunung-gunung di (permukaan) bumi
    supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu."

    Kata-kata tersebut diulangi lagi dalam surat 16 ayat 15.
    Idea yang sama diterangkan dengan cara yang agak berlainan
    dalam surat 21 ayat 31:


    Artinya: "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung
    yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama
    mereka. "

    Ayat-ayat tersebut menerangkan bahwa cara gunung-gunung itu
    diletakkan adalah sangat menjamin stabilitasnya, dan hal ini
    sangat sesuai dengan penemuan-penemuan geologi.