KAMERA TERCANGGIH DI JAGAT RAYA
 
 
 Kemajuan teknologi telah membawa dampak  yang positif bagi kehidupan manusia, berbagai peralatan elektronik  diciptakan untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ atau  menyelidiki fungsi dan penyimpangan pada organ tubuh manusia. Salah  satunya adalah kamera. Kemajuan teknologi telah merevolusi berbagai  alat elektronik dari ukuran besar menjadi ukuran yang sangat kecil.  Teknologi ini dikenal dengan teknologi nano (teknologi nano adalah  teknologi yang bergerak atau dibuat dalam scala nanometer). Selain  praktis dan ekonomis, ukuran yang sangat kecil, sangat multi guna. Salah  satu hasil teknologi nano adalah pembuatan kamera. Karena kecilnya maka  kamera ini dapat masuk ke dalam pembuluh darah. Tahukah kamu bahwa  salah satu organ tubuh kita adalah alat optik berupa kamera yang  tercanggih dan terpraktis di jagat raya? Bagaimanakah kamera yang ada di  dalam tubuh kita itu dikatakan praktis? Untuk mengetahui lebih banyak  tentang fungsi organ ini, maka ikutilah seluruh kegiatan berikut dengan  sungguh-sungguh.
Apakah yang dimaksud dengan alat optik?
Alat  optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya  menggunakan benda optik, seperti: cermin, lensa, serat optik atau  prisma. Prinsip kerja dari alat optik adalah dengan memanfaatkan prinsip  pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. Pemantulan cahaya adalah  peristiwa pengembalian arah rambat cahaya pada reflektor. Pembiasan  cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya karena cahaya  melalui bidang batas antara dua zat bening yang berbeda kerapatannya.
Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:
- Mata
 
- Kamera
 
- Lup (kaca pembesar)
 
- Teropong (teleskop)
 
- Mikroskop 
 
| Mata | 
  | 
Fungsi Mata sebagai Alat Optik 
 
Mata merupakan salah satu contoh  alat optik, karena dalam pemakaiannya mata membutuhkan berbagai  benda-benda optik seperti lensa. 
 
Berikut ini adalah bagian-bagian mata dan fungsinya: 
- Cornea adalah bagian mata yang melindungi permukaan mata dari kontak dengan udara luar.
 
- Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk mengatur kebutuhan cahaya dalam pembentukan bayangan. 
 
- Lensa adalah bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina.
 
- Retina berfungsi sebagai layar dalam menangkap bayangan benda, di tempat ini terdapat simpul-simpul syaraf optik.
 
- Otot siliar berfungsi untuk mengatur daya akomodasi mata.
 
  
 
Bagaimana mata bekerja? Secara sederhana sebagai alat optik mata membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil  pada retina. Pemfokusan dilakukan dengan mengubah jarak fokus lensanya.  Benda akan nampak jelas jika bayangan tepat jatuh pada permukaan  retina. Hal ini akan terjadi jika lensa mata dengan kemampuan  akomodasinya dapat selalu menempatkan bayangan pada retina. Karena  berbagai hal, kadang-kadang bayangan tidak terbentuk tepat di retina.  Hal ini terjadi jika mata mengalami cacat atau objek berada diluar  jangkauan penglihatan.  
 
Bagaimanakah pembentukan bayangan pada mata? 
  Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan pada retina.  
Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dengan mengubah ukuran pupilnya. 
Retina merupakan media yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa. 
Agar  bayangan selalu jatuh pada retina karena letak benda yang berubah, maka  dapat diatur dengan mengubah jarak fokus lensa matanya. 
 
Jangkauan penglihatan mata: 
 
Kemampuan penglihatan manusia  terbatas pada jangkauan tertentu atau disebut jangkauan penglihatan  yaitu daerah di depan mata yang dibatasi oleh dua buah titik. Titik  terjauh (punctum remotum disingkat PR) dan titik terdekat (punctum proximum disingkat PP).  
PR adalah titik terjauh didepan mata,  dimana benda masih nampak dengan jelas. PP adalah titik terdekat didepan  mata, dimana benda masih nampak dengan jelas. 
Objek akan nampak jelas jika objek  berada pada jangkauan penglihatan, dan objek tidak akan nampak dengan  jelas jika objek ada diluar jangkauan penglihatan (terlalu dekat dengan  mata atau terlalu jauh dari mata). 
Cacat mata terjadi karena jangkauan penglihatan berubah. Hal ini diakibatkan oleh kemampuan daya akomodasi  mata yang berubah. Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk  mengubah jarak fokusnya agar bayangan jatuh di retina mata. Berikut ini  akan diuraikan berbagai jenis cacat mata yang di dasarkan pada kemampuan  daya akomodasinya.  
 
 
Cacat Mata 
 
Setidaknya ada tiga jenis cacat  mata yang diakibatkan oleh kemampuan daya akomodasinya yaitu: miopia,  hipermetropia dan presbiopia. Berikut ini adalah gambar masing-masing  cacat mata dan jangkauan penglihatannya. 
- Mata normal (Emetropia)  : memiliki titik jauh (PR) pada jarak jauh tak berhingga dan titik  dekat (PP) = 25 cm, mata ini jangkauan penglihatannya paling lebar.
 
- Rabun jauh (Miopia) : memiliki titik jauh (PR) terbatas/kurang dari tak berhingga dan titik dekat (PP) = 25 cm.
 
- Rabun dekat (Hipermetropia) : memiliki titik jauh (PR) tak berhingga, tetapi titik dekat (PP) > 25 cm.
 
- Rabun jauh dan dekat (Presbiopia)  : memiliki titik jauh (PR) kurang dari tak berhingga dan titik dekat  (PP) > 25 cm, cacat mata ini merupakan gabungan dari hipermetropi dan  miopi, sering disebut sebagai cacat mata tua.
 
  
 
 
 
Cacat Mata Miopi 
 
Cacat mata miopi terjadi jika pada  penglihatan tak berakomodasi bayangan jatuh di depan retina, hal ini  terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi sangat pipih (terlalu  cembung). Agar dapat melihat jelas benda yang jauh maka perlu dibantu  dengan lensa divergen (lensa cekung). Lensa divergen adalah lensa yang dapat menyebarkan berkas cahaya.  
Berikut ini adalah bagan pembentukan bayangan pada cacat mata miopi sebelum dan sesudah memakai lensa. 
 
Keterangan gambar: 
Gambar  sebelum memakai kaca mata. Cahaya yang berasal dari tempat jauh (diluar  jangkauan penglihatan) oleh lensa mata dibiaskan di depan retina sedang  cahaya dari tempat dekat (dalam jangkauan penglihatan) tepat dibiaskan  di retina. 
Gambar sesudah memakai kaca mata. Lensa negatif mengubah  arah rambat cahaya sejajar menjadi menyebar sehingga seolah-olah cahaya  berasal dari daerah jangkauan penglihatan. 
 
Dalam perhitungan: 
So = letak benda sebenarnya (~) 
Si = - PR (batas maksimum jangkauan penglihatan) tanda (-) menggambarkan bayangan di depan lensa. 
Dari persamaan :  
  
diperoleh bahwa:f = - PR 
  
Ukuran lensa yang digunakan adalah :  
  
P = kekuatan lensa dalam satuan dioptri (D)  
f = jarak fokus lensa kaca mata dalam satuan meter (m) 
 
Cacat Mata Hipermetropi 
 
Cacat mata hipermetropi terjadi  jika penglihatan pada jarak baca normal mengakibatkan bayangan dari  lensa mata jatuh di belakang retina, hal ini karena lensa mata tidak  dapat menjadi sangat cembung (terlalu pipih). Agar dapat melihat jelas  benda-benda pada jarak baca normal (Sn) maka cacat mata ini perlu  dibantu dengan menggunakan lensa konvergen (lensa cembung). Lensa konvergen adalah lensa yang dapat mengumpul berkas cahaya.  
Berikut ini adalah bagan pembentukan bayangan pada hipermetropi sebelum dan sesudah memakai lensa. 
 
 
Keterangan gambar:  
Gambar  sebelum memakai kaca mata: Berkas cahaya dari jarak baca normal (cahaya  kuning) akan dibiaskan oleh lensa mata di belakang retina, berkas cahaya  baru akan dibiaskan tepat di retina jika benda lebih jauh dari jarak  baca normal (yaitu titik dekatnya). 
Gambar sesudah memakai kaca mata:  lensa positif mengubah arah rambat cahaya yang berasal dari jarak baca  normal seolah-olah berasal dari titik dekatnya (PP), kemudian lensa mata  mengubah arah rambat cahaya ini menuju retina. 
Dalam perhitungan: 
So = Sn (jarak baca normal = 25 cm) 
Si = - PP (titik dekat hipermetropi), tanda minus menunjukkan bahwa bayangan maya yang terletak  
di titik dekatnya  
   
 
Cacat Mata Presbiopi 
Cacat mata presbiopi  (mata tua atau rabun dekat dan rabun jauh diakibatkan karena melemahnya  daya akomodasi) terjadi karena bayangan jatuh di belakang retina pada  saat melihat dekat dan bayangan jatuh di depan retina pada saat melihat  jauh, hal ini terjadi karena daya akomodasi lensa mata lemah. Agar dapat  melihat jelas baik benda yang dekat maupun yang jauh maka perlu dibantu  dengan menggunakan gabungan lensa cembung (konvergen) dan cekung (divergen).  Cacat mata ini sering juga dikenal dengan nama cacat mata tua. Berapa  ukuran lensa yang digunakan? Untuk menjawab pertanyaan ini maka titik  jauh maupun titik dekatnya harus diketahui. Selanjutnya dengan  menggunakan cara sebagaimana pada cacat miopi dan cacat hipermetropi,  ukuran lensa dapat diketahui.  
 
     | 
| Kamera | 
  | 
Kamera  merupakan alat optik yang dapat memindahkan/mengambil gambar dan  menyimpannya dalam bentuk file, film maupun print-out. Kamera  menggunakan lensa positif dalam membentuk bayangan. Sifat bayangan yang  dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.  Pemfokusan dilakukan dengan mengatur jarak lensa dengan film. Perubahan  jarak benda mengakibatkan perubahan jarak bayangan pada film oleh  karena itu lensa kamera perlu digeser agar bayangan tetap jatuh pada  film. Hal ini terjadi karena jarak fokus lensa kamera tetap. Dari rumus  umum optik, jika jarak fokus tetap, maka perubahan jarak benda (So) akan  diikuti oleh perubahan jarak bayangan (Si). 
 
Bagian-bagian dari kamera secara sederhana terdiri dari: 
- Lensa cembung
 
- Film
 
- Diafragma
 
- Aperture
 
  
Bagaimanakah pembentukan bayangan pada kamera? 
  
Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperkecil.  
Diafragma mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera dengan mengubah ukuran aperturenya. 
Film merupakan media yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa. 
Agar  bayangan selalu jatuh pada film karena letak benda yang berubah, maka  dapat diatur dengan menggeser jarak lensa terhadap filmnya. 
So = jarak benda dalam meter, Si = jarak bayangan dalam meter, F = titik fokus lensa  
 
Perbandingan Kamera dan Mata 
Berdasarkan gambar di atas, kemiripan antara kamera dan mata adalah:  
   
              Kamera  |               Mata  |               Keterangan  |           
             | Lensa |              Lensa         |              Lensa cembung |           
             | Diafragma      |              Iris |              Mengatur besar kecilnya lubang cahaya |           
             | Aperture |              Pupil |              Lubang tempat masuknya cahaya |           
             | Film |              Retina |              Tempat terbentuknya bayangan |           
   
Secara umum bagian-bagian kamera sama  dengan bagian-bagian mata, namun kedua alat ini memiliki perbedaan dalam  hal menempatkan bayangan pada retina/film, perbedaannya adalah: 
- mata menggunakan daya akomodasi
 
- kamera menggunakan pergeseran lensa 
 
  
| Lup |  
  |  
Fungsi Lup atau Kaca Pembesar 
 
Sebagaimana namanya, lup memiliki  fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lup adalah lensa cembung yang  digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar nampak lebih besar.  Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki sifat: maya, tegak, dan diperbesar. Untuk itu benda harus diletakkan di Ruang I atau daerah yang dibatasi oleh fokus dan pusat lensa atau cermin (antara f dan O), dimana So < f. 
Ada dua cara bagaimana menggunakan lup yaitu: 
1. Dengan cara mata berakomodasi maksimum 
2. Dengan cara mata tidak berakomodasi 
Mata Berakomodasi Maksimum 
Mata berakomodasi maksimum yaitu cara  memandang obyek pada titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk  menekan lensa agar berbentuk secembung-cembungnya). 
Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah: 
- bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata / Punctum Proksimum (PP)
 
- benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
 
- kelemahan : mata cepat lelah 
 
- keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
 
- Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar 
 
 Mata Tak Berakomodasi 
Mata tak berakomodasi yaitu cara  memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak  bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya). 
Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah: 
- maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
 
- benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
 
- keuntungan : mata tak cepat lelah 
 
 Kerugian : perbesaran berkurang (minimum) 
Perhitungan 
 
Pada mata berakomodasi maksimum 
• Si = -PP = -Sn 
•   
 
Perbesaran sudut atau perbesaran angular 
•   
 
Pada mata tak berakomodasi • Si = -PR  
• So = f 
Perbesaran sudut 
•   
 
M = perbesaran sudut 
PP = titik dekat mata dalam meter  
f = Jarak focus lup dalam meter 
 
 
| Teropong |  
  |  
Cara Kerja Teropong 
 
Teropong atau teleskop adalah  sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh sehingga  tampak lebih jelas dan lebih dekat. Secara umum teropong terdiri atas  dua buah lensa positif. Satu lensa mengarah ke obyek dan disebut lensa  obyektif dan satu lensa mengarah ke mata dan disebut lensa okuler.  
Berdasarkan fungsinya teropong dibagi menjadi: 
1. teropong bintang 
2. teropong bumi 
3. teropong panggung 
Prinsip utama pembentukan bayangan pada  teropong adalah: lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah  obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara  mengamati obyek apakah mau dengan cara berakomodasi maupun tidak  berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu  jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang teropong  adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.  
 
Teropong Bintang  
Teropong bintang digunakan untuk  mengamati obyek-obyek yang ada di langit (bintang). Teropong bintang  terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif  dengan diameter dan jarak fokus besar, sedangkan okulernya adalah sebuah  lensa cembung dengan jarak fokus pendek. Bagaimanakah pembentukan  bayangan pada teropong dan bagaimana sifat bayangannya? Ikutilah  kegiatan berikut ini. 
 
Teropong Bumi  
 
Teropong bumi  digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh dipermukaan bumi.  Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih  dekat dan tidak terbalik. Teropong bumi terdiri dari tiga lensa positif  dan salah satunya berfungsi sebagai pembalik bayangan. Pembentukan  bayangan pada alat ini dapat dilihat dalam gambar berikut. 
 
 
 
Panjang teropong bumi adalah panjang  fokus lensa obyektif ditambah 2 kali jarak fokus lensa pembalik dan  panjang fokus lensa okuler. Dengan rumus : d = fOb + 4 fp + fOk 
 
Teropong Panggung  
Teropong panggung adalah teropong yang  mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa negatif. Lensa negatif  digunakan sebagai pembalik dan sekaligus sebagai okuler. Sifat bayangan  yang terbentuk adalah maya, tegak, dan diperkecil. Seperti apa pembentukan bayangan pada teropong panggung? Perhatikan kegiatan berikut ini! 
Prinsip kerja teropong panggung adalah  sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan nyata  tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda  maya bagi lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan dibentuk bayangan  yang dapat dilihat oleh mata. 
 
Pada pengamatan tanpa berakomodasi maka panjang teropong adalah : 
 
d = f (Ob) – f (Ok)  
 
d = panjang teropong dalam meter 
f (Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter 
f (Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter 
 
| Mikroskop |  
  |  
Pengertian dan Bagian-bagian Mikroskop 
LUP sebagai alat yang dapat digunakan  untuk mengamati benda-benda kecil memiliki keterbatasan. Untuk itu  diperlukan alat optik yang memiliki kemampuan untuk memperbesar bayangan  hingga berlipat-lipat. Alat ini dikenal dengan nama mikroskop.  Mikroskop yang paling sederhana menggunakan kombinasi dua buah lensa  positif, dengan panjang titik fokus obyektif lebih kecil daripada jarak  titik fokus lensa okuler.  
Prinsip kerja mikroskop adalah obyek  ditempatkan di ruang dua lensa obyektif sehingga terbentuk bayangan  nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti lup,  sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan  mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum. Pilihan  jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser jarak benda  terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol soft adjustment  (tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus). Kegiatan berikut  ini akan memperlihatkan pembentukan bayangan pada mikroskop. 
Pembentukan Bayangan pada Mikroskop 
Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum. 
Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya pada titik dekat pengamat (PP). 
Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah: 
  
  
Keterangan: 
S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter 
S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter 
PP = titik dekat pengamat dalam meterf(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter  
Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi. 
Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya pada titik jauh pengamat (PR). 
Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah: 
  
S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter 
S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter 
PP = titik dekat pengamat dalam meterf(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter  
Panjang Mikroskop 
Panjang mikroskop diukur dari jarak  antara lensa obyektif dan lensa okuler. Untuk masing-masing jenis  pengamatan, panjang mikroskop dapat dihitung dengan cara yang berbeda. 
A. Mata berakomodasi maksimum 
d = Si(Ob) + So(Ok) 
B. Mata tak berakomodasi 
d = Si(Ob) + f(Ok) 
Keterangan: 
d = panjang mikroskop dalam meter 
Si(Ob) = jarak bayangan lensa obyektif dalam meter 
So(Ok) = jarak benda lensa okulerdalam meterf(Ok) = jarak fokus lensa okuler dalam meter  |  
  |  
  |  
  |