Sirkuit terintegrasi atau yang biasa juga disebut sebagai IC merupakan komponen elektronika yang terbuat dari kumpulan puluhan, ratusan, hingga ribuan transistor, resistor, diode dan komponen elektronika lainnya. Kumpulan komponen-komponen tersebut dikemas dengan kompak sedemikian rupa hingga ukurannya tidak terlalu besar.
Sirkuit terintegrasi hybrid bisa juga disebut sebagai rangkaian miniatur elektronika, dimana didalamnya terdapat transistor, dioda, kapasitor, resistor, atau bahkan koil yang dirangkai secara kompak pada PCB (Printed Circuit Board / Papan Sirkuit Tercetak). Yang kemudian di enkapsulisasi menggunakan bahan epoxy. Contohnya adalah pada sirkuit terintegrasi penguat audio (audio amplifier) “STK”.
Sedangkan pada gambar c. kaki pertama berada pada tepat dimana tanda lingkaran berada yakni pada pojok kiri atas dengan posisi IC menghadap keatas.
IC dibuat untuk memiliki fungsi tertentu, misalnya seperti penguat audio (audio amplifier), regulator tegangan, penerima gelombang radio, dan lain sebagainya.
Jenis Sirkuit Terintegrasi
Menurut bagaimana sirkuit terintegrasi tersebut dibuat, sirkuit terintegrasi terbagi ke dalam dua kategori yaitu Hybrid dan Monolithic.Sirkuit terintegrasi hybrid bisa juga disebut sebagai rangkaian miniatur elektronika, dimana didalamnya terdapat transistor, dioda, kapasitor, resistor, atau bahkan koil yang dirangkai secara kompak pada PCB (Printed Circuit Board / Papan Sirkuit Tercetak). Yang kemudian di enkapsulisasi menggunakan bahan epoxy. Contohnya adalah pada sirkuit terintegrasi penguat audio (audio amplifier) “STK”.
Sekarang sirkuit terintegrasi hybrid sudah jarang ditemui karena ukurannya yang masih dianggap terlalu besar untuk perangkat elektronik yang ada sekarang, kemudian sirkuit terintegrasi monolithic mulai menggeser keberadaan sirkuit terintegrasi hybrid dengan ukuran yang lebih kecil. Pada sirkuit terintegrasi monolithic semua komponen (transistor, dioda, resistor dan sebagainya) ditempatkan pada pelat silikon yang sangat kecil dan kemudian di-enkapsulisasi menggunakan plastik, atau keramik.
Perbedaan antara hybrid dan monolithic adalah; pada sirkuit terintegrasi monolithic komponen seperti kapasitor dan koil tidak dapat di masukan ke dalamnya, jadi untuk menambahkan komponen tersebut di tambahkanlah kaki-kaki diluar enkapsulisasi untuk menghubungkan komponen tersebut dengan komponen yang ada didalam sirkuit terintegrasi.
Identifikasi Kaki – Kaki Sirkuit Terintegrasi
Sirkuit terintegrasi pada umumnya memiliki jumlah kaki lebih dari tiga buah. Lalu bagaimana mengidentifikasi kaki pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya pada sebuah sirkuit terintegrasi / IC. Caranya adalah dengan melihat tanda–tanda khusus yang diberikan pada sebuah IC, tanda khusus ini bisa berupa titik, logo perusahaan, lengkungan, dan lain sebagainya. Sebagai contoh perhatikan contoh berikut.
Pada contoh gambar a. kaki pertama terletak pada kaki paling sebelah kiri dengan IC menghadap kedepan, dan biasanya jika IC dikemas (packaging) seperti pada gambar a. maka kaki pertama selalu pada paling sebelah kiri, kaki kedua dan seterusnya berada pada samping kanannya.
Pada gambar b. kaki pertama selalu ada pada sebelah kiri dan kaki terakhir berada pada sebelah kanan tanda setengah lingkaran, untuk kaki kedua, ketiga, dan seterusnya berada di bawahnya seperti terilustrasi pada gambar.Sedangkan pada gambar c. kaki pertama berada pada tepat dimana tanda lingkaran berada yakni pada pojok kiri atas dengan posisi IC menghadap keatas.
Klasifikasi Sirkuit Terintegrasi
Klasifikasi sirkuit terintegrasi terbagi dalam tiga jenis yaitu; analog, digital, dan campuran (analog dan digital dalam satu IC). Pada IC analog aplikasinya lebih ditujukan pada pengolahan sinyal-sinyal analog contohnya seperti operational amplifier (Op-Amp), penguat audio, regulator tegangan, dan sebagainya.Courtesy : SGS-Thomson Microelectronics
Pada contoh gambar diatas merupakan contoh gambar IC TL084 dari SGS-Thomson Mikcroeletronics merupakan Op-Amp yang biasa digunakan pada rangkaian audio. Di dalam sirkuit terintegrasi tersebut terdapat empat buah simbol Op-Amp (yang berbentuk segitiga) yang masing–masing masukan dan keluaran-nya terhubung pada satu kaki IC.
Courtesy : SGS-Thomson Microelectronics
Sedangkan pada gambar di atas ini, merupakan gambar rangkaian untuk satu Op-Amp, jadi di dalam satu sirkuit terintegrasi TL084 terdapat empat buah rangkaian Op-Amp seperti diatas.
Jika IC analog diaplikasikan sebagai pengolah sinyal–sinyal analog maka pada IC digital diperuntukkan untuk mengolah sinyal–sinyal digital dimana didalamnya terdapat berbagai macam gerbang logika, flip-flop, multiplexer, dan lain sebagainya.Courtesy : National Semiconductor
Gambar diatas merupakan salah satu contoh IC digital DM74LS04 dari National Semiconductor yang di dalamnya terdapat enam gerbang inverter, yang setiap masukan dan keluaran-nya terhubung pada setiap kaki IC.
Sedangkan klasifikasi terakhir yaitu sirkuit terintegrasi campuran, merupakan gabungan rangkaian analog dan digital sehingga IC ini mampu mengolah kedua sinyal tersebut di dalamnya. Contoh dari jenis sirkuit terintegrasi ini adalah Analog to Digital Converter (ADC) yang merupakan penerjemah sinyal analog ke bentuk sinyal digital, dan Digital to Analog Converter (DAC), kebalikan dari ADC yang menerjemahkan sinyal digital ke bentuk analog.Sumber Referensi
- Understanding Electronic Components - Integrated Circuits, http://www.mikroe.com/en/books/keu/07.htm.
- http://www.wikipedia.org