Database DNS diterapkan dengan sistem partitioning yang terbagi-bagi dalam suatu zone berdasar domainnya dan letak geografis. Top level organizational domain (biasa disebut generic domains) yang digunakan saat ini antara lain :
Com – organisasi komersial
Edu – institusi pendidikan
Gov – institusi pemerintahan
Mil – organisasi militer
Net – Network support center
Org – Organisasi tertentu yang tidak disebutkan disini
Int – organisasi internasional
Us – United states
Uk – United kingdom
Id – Indonesian
DNS Name Server dan Implementasi BIND
Name server menggunakan basis data terdistribusi yang terdiri dari tuples . Contoh atribut: jika resource adalah printer, maka atribut dapat menyatakan apakah
obyek dapat melakukan pencetakan postcripts atau tidak.
Hal penting yang harus dimiliki:
– Availability,
– Resilience to failure,
– Konsistensi,
– Kecepatan menerima pengaruh perubahan name lists,
– Kemudahan mengkompilasi list of objects (resources).
Pada tiap zone memiliki 2 name server yang menyediakan authoritative naming
information (replikasi). Suatu authoritative DNS Server ada 2 jenis :
• Primary server :
– Mendapatkan data dengan membaca file di storage
– Lebih dikenal dengan File Zone
• Secondary Server :
– Mendapatkan data dengan mereplikasikan data yang ada di primary server
– Lebih dikenal dengan Transfer Zone