• Breaking News

    Panduan dan Tutorial Lengkap serta Materi Pelajaran di Mulyono Blog. Konten Terlengkap dan Terpercaya

    Rabu, 30 Maret 2011

    bunyi 3

    Bunyi 03


    LEMBAR KERJA SISWA NOMOR 3.3
    Materi/waktu : Interfrensi bunyi/80 menit



    I. FENOMENA/MASALAH
    Pada pembelajaran gelombang cahaya Anda juga telah mengkaji tentang interfrensi cahaya. Jika dua gelombang melalui satu titik yang sama tanpa saling mempengaruhi, maka keduanya memiliki efek gabungan yang diperoleh dengan menjumlahkan simpangannya. Pada kedua gelombang yang terpadu ini akan terjadi interfrensi. Apakah pada gelombang bunyi juga terjadi peristiwa interfeensi? Untuk  menunjukkan peristiwa interfrensi gelombang bunyi,  kita ikuti percobaannya berikut ini.

    II. Tujuan
    Menyelidiki interfrensi dua sumber bunyi
    III. Alat dan bahan
    Tape recorder dan dua buah loudspeaker.

    IV. Langkah  Percobaan
    (1)   Sediakan dua buah sumber bunyi koheren yang berasal dari loadspeaker yang dihasilkan oleh tape recorder atau sumber bunyi lainnya. Jarak loadspeaker 1 dan 2 adalah 3,0 m.
    (2)   Hadapkan ke dua sumber bunyi tersebut, seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

    (3)   Setelah sumber bunyi dihidupkan, Anda berjalan secara perlahan-lahan dari satu sisi ke sisi lainnya dalam ruangan tersebut, sepanjang garis hubung ke dua pengeras suara.
    (4)   Dengarkan bunyi-bunyi keras yang secara bervariasi akan terdengar sepanjang garis lintasan tersebut. Jika sekolah Anda memiliki sound lever meter, gunakan alat tersebut untuk mendeteksi bunyi kuat yang terjadi.
    V. Pertanyaan dan tugas
    (1)   Misalkan posisi loadspeaker adalah  S1 dan S2. Titik-titik di mana bunyi-bunyi keras terdengar adalah P1, P2, P3, .... Ukurlah jarak titik-titik P1, P2, P3, .... dari sumber bunyi S1 dan S2, dan catat data Anda pada Tabel 1 berikut.
    Tabel 1. Jarak bunyi-bunyi keras dari tiap load speaker
    Titik kuat (keras)
    Jarak dari pengeras suara
    Selisih jarak
    pertama
    kedua
    P1
    S1P1 = . . . . .
    S2P1 = . . . . .
    ΔS1 = . . . . .
    P2
    S1P2 = . . . . .
    S2P2 = . . . . .
    ΔS2 = . . . . .
    P3
    S1P3 = . . . . .
    S2P3 = . . . . .
    ΔS3 = . . . . .

    (2)   Apabila titik-titik di mana bunyi lemah terdengar adalah titik-titik L1, L2, L3,. . ., ukurlah jarak titik-titik L1, L2, L3,. . ., dari sumber bunyi S1 dan S2, dan catat data Anda pada Tabel 2 berikut.
    Tabel 2. Jarak bunyi-bunyi lemah dari tiap load speaker
    Titik kuat (keras)
    Jarak dari pengeras suara
    Selisih jarak
    pertama
    kedua
    L1
    S1L1 = . . . . .
    S2L1 = . . . . .
    ΔS1 = . . . . .
    L2
    S1L2 = . . . . .
    S2L2 = . . . . .
    ΔS2 = . . . . .
    L3
    S1L3 = . . . . .
    S2L3 = . . . . .
    ΔS3 = . . . . .

    (3)   Apakah selisih |ΔS2 - ΔS1 |, |ΔS3 - ΔS2 |, dari Tabel 1 untuk bunyi kuat adalah sama?,Deskripsikan hasil yang Anda peroleh.
    (4)   Apakah selisih |ΔS2 - ΔS1 |, |ΔS3 - ΔS2 |, dari Tabel 2 untuk bunyi lemah adalah sama?,Deskripsikan hasil yang Anda peroleh.
    (5)   Deskripsikan kesimpulan berdasarkan hasil-hasil percobaan di atas.
    (6)   Pada proses apakah Anda dapat jumpai fenomena interfrensi pada sehari-hari.