 Massachusetts: Para  peneliti luar angkasa menemukan sebuah planet yang nyaris seperti Bumi:  memiliki kandungan air. Planet yang mengorbiti satu bintang dengan jarak  40 tahun cahaya atau nyaris setara dengan 360 biliun kilometer tersebut  diyakini sebagai planet pertama yang mirip Bumi dan memiliki atmosfer.  Seperti dikutip jurnal Nature, menjelang akhir Desember ini,  para astronom menamai planet tersebut GJ 1214b. Planet itu berukuran hanya sekitar 2,7 kali ukuran Bumi dengan massa  kira-kira 6,5 kali berat Bumi. Sesuai berat jenisnya, para ilmuwan  menduga Planet GJ 1214b mengandung 3/4 air dengan inti padat dari besi  dan nikel. Sementara atmosfernya terdiri dari hidrogen dan helium. “Di  planet ini, tak ada satu pun benua yang mengambang di atas atau  menyeruak dari air,” kata David Charbonneau, Kepala Peneliti Pusat  Astrofisika Smithsonian, Universitas Harvard, Cambridge, Massachusetts,  Amerika Serikat.
Massachusetts: Para  peneliti luar angkasa menemukan sebuah planet yang nyaris seperti Bumi:  memiliki kandungan air. Planet yang mengorbiti satu bintang dengan jarak  40 tahun cahaya atau nyaris setara dengan 360 biliun kilometer tersebut  diyakini sebagai planet pertama yang mirip Bumi dan memiliki atmosfer.  Seperti dikutip jurnal Nature, menjelang akhir Desember ini,  para astronom menamai planet tersebut GJ 1214b. Planet itu berukuran hanya sekitar 2,7 kali ukuran Bumi dengan massa  kira-kira 6,5 kali berat Bumi. Sesuai berat jenisnya, para ilmuwan  menduga Planet GJ 1214b mengandung 3/4 air dengan inti padat dari besi  dan nikel. Sementara atmosfernya terdiri dari hidrogen dan helium. “Di  planet ini, tak ada satu pun benua yang mengambang di atas atau  menyeruak dari air,” kata David Charbonneau, Kepala Peneliti Pusat  Astrofisika Smithsonian, Universitas Harvard, Cambridge, Massachusetts,  Amerika Serikat.Data menyebutkan pula bahwa GJ 1214b lebih panas ketimbang Bumi. Sedangkan atmosfernya, sepuluh kali lebih tebal ketimbang di Bumi. Kondisi itu berpeluang besar mempersulit apapun untuk hidup. Tekanan atmosfer terhadap permukaan planet besar sekali dan cahaya yang sangat sedikit sulit menembus kabut demi mencapai samudera planet tersebut.

 
